Makanan Medan di Surabaya? Nggak masalah!
Malam Minggu gue akhirnya berwarna. Yang biasanya hanya gue habiskan di depan laptop, nontonin video-videonya BuzzFeed di YouTube, kali ini gue jalan-jalan keliling Surabaya bersama salah satu sahabat gue sedari SMP dan beberapa teman baru. Kami berempat, ada gue, Sally, Cacha, dan Icha. Kami menempati jejeran bangku di depan sebuah restoran, yang kabarnya makanannya enak banget, dan kami memegang nomor antrian ke-12. Padahal waktu itu udah hampir pukul sembilan malam, yang artinya waktu makan malam udah jauh lewat, tapi restoran ini masih penuh oleh warga Surabaya menikmati hidangan oriental di dalamnya.
Mari kemari yang lapar malam-malam! |
Rumah Makan Apeng Kwetiauw Medan adalah salah satu restoran di Surabaya yang digemari masyarakat sekitar, begitu juga dengan pendatang-pendatang dari luar kota. Dari luar, restorannya nggak terlalu kelihatan besar, tapi pas masuk ternyata luas dan lebarnya ke dalam bukan ke samping. Sally yang hanya beberapa kali dinas ke Surabaya aja udah duluan nyobain hidangan dari RM. Apeng, padahal gue udah tinggal di Kota Pahlawan ini hampir setengah tahun lamanya.
Menu 1 |
Menu 2 |
Kami harus mengantri cukup lama karena padatnya pengunjung malam itu. Sekitar setengah jam dan satu piring kue lobak seharga Rp10.000,00 kemudian kami dipanggil oleh salah satu pelayan yang memakai seragam layaknya taruna IPDN.
Tampilan dalam restorannya sangat sederhana, hanya meja, kursi, dan dapur tempat memasak makanan. Kami diarahkan ke meja kami yang letaknya agak di bagian belakang restorannya. Kami hanya butuh 5 menit untuk menentukan makanan dan minuman apa yang mau kami pesan, kemudian penantian kembali dimulai.
Kelihatannya proses pemasakannya cukup cepat meskipun tamu lagi ramai-ramainya. Kurang dari setengah jam kemudian, pesanan kami dihidangkan semua di meja: 3 porsi mie keriting goreng, 15 buah pangsit goreng, satu kaleng susu kacang, satu botol air mineral, satu gelas teh manis hangat, dan satu gelas teh tawar hangat. Kedengerannya memang biasa aja, tapi ini mewah banget.
Karena sebelumnya gue baru aja melahap satu porsi salad buatan Crunch Haus sendiri, dan setelah dari Apeng kami berencana untuk mampir ke Holy Wings, gue memutuskan untuk berbagi Mie Keriting Goreng dengan Chacha. Porsinya cukup untuk satu orang, tapi kalau kalian datang ke sini dengan keadaan lagi lapar-laparnya, gue rekomendasi kalian untuk memesan satu setengah porsi.
Mie Keriting Goreng |
Ternyata Mie Keriting Goreng ini adalah campuran mie goreng dan bihun goreng yang dimasak dengan telur orak-arik, potongan bakso ikan, lembaran sawi dan tauge yang nggak begitu banyak, dan lapchiong. Tampilannya berantakan banget, seperti habis di aduk-aduk sembarangan di penggorengan, tapi itulah yang membuat gue cukup nggak sabar untuk menyantap meskipun waktu itu keadaan lambung gue udah hampir penuh.
Gurih dan enak. Telur orak-arik yang tercampur dalam untaian mie dan bihunnya mengingatkan gue akan mie goreng tek-tek abang-abang yang biasa dijual di gerobakan. Asinnya cukup, tauge dan sawinya berhasil memberikan jeda dari gurihnya keseluruhan santapannya. Yang paling gue demen dari semua lauk yang ada di piring itu adalah potongan lapchiongnya yang sedikit terlalu tipis untuk gue. Manis, gurih, babi, dan nendang banget! Gue nggak kecewa dengan Mie Keriting Goreng buatan Apeng ini, tapi mungkin gue udah menetapkan standar yang terlau tinggi karena Sally dan kawan-kawan yang lainnya sangat semangat ketika merekomendasikan gue hidangan ini, jadi di suapan pertama gue udah keburu kecewa duluan. Nggak ada faktor “wow”-nya, tapi bukannya nggak enak.
Pangsit Goreng |
Kenikmatan pangsit gorengnya melebihi pangsit goreng buatan Bakmi GM. Mungkin karena diisi daging babi kali, ya, jadi di lidah gue rasanya enak banget. Ada pilihan daging lain, kok, buat kalian yang nggak makan, atau nggak doyan, babi. Saus celupannya juga mirip dengan yang ada di Bakmi GM, berwarna merah pekat dengan sentuhan merah jambu, kental, dan manis. Tapi, gue masih lebih suka saus pangsit gorengnya Bakmi GM ketimbang ini.
Nggak butuh waktu lama bagi gue untuk menghabiskan makan malam kedua gue. Setelah makan, gue tutup dengan sekaleng susu kacang yang manis dan sebatang rokok. Nikmat dunia.
P.S. Kalau kalian kedapetan nomor antrian yang cukup jauh, di depan restoran ada etalase besar kepunyaan restoran itu juga yang menjual berbagai macam kudapan khas Medan, jadi kalian bisa nunggu sambil nyemil. Jajanan pasarnya cukup terjangkau, mulai dari Rp10.000,00 sampai Rp30.000,00. Kue-kue juga ada. Tapi, jangan banyak-banyak makannya, nanti keburu kenyang duluan sebelum makan di restorannya.
Bermacam-macam jajanan asal Medan di depan restoran. |
Banyak pilihannya, monggo dipilih. |
Jangan dilihatin, tok, sambil dibeli, |
Rumah Makan Apeng Kwetiauw Medan
Jl. Kedungdoro No. 267, Wonorejo
Tegalsari, Kota Surabaya
Jawa Timur 60251
Opening Hours:
MON - SUN: 8.30AM - 11PM
Contact:
+(62)31 534 5778
No comments:
Post a Comment