Beberapa hari belakang ini, gue lagi doyan-doyannya makan bakpao. Terserah mau isi apa, isi kacang merah kek, isi kacang hijau kek, isi telur asin kek, yang penting bakpao! Untungnya, cemilan yang gue idam-idamkan ini berhasil gue dapati dengan gampangnya saat gue di Surabaya karena maraknya restoran-restoran yang menyajikan masakan oriental. Berhubung sekarang gue sedang pulang ke Bekasi, gue berpikiran bahwa akan susah untuk gue mendapatkan bakpao enak di sekitar tempat tinggal gue. Eh, ternyata gue salah.
Siang tadi, sepulangnya gue menambal gigi di dokter gigi langganan keluarga, gue agak kaget dengan banyaknya restoran oriental di salah satu mall di Bekasi. Gue nengok kiri, ada Imperial Kitchen & Dimsum. Gue nengok kanan, ada Red Suki. Gue jalan lurus sedikit, di sebelah bioskop ada Eastern Kopi TM. Ada saat di mana gue sedang berjalan, tiba-tiba gue berhenti sebentar, ke pinggiran supaya nggak mengganggu orang yang jalan di belakang gue, dan berpikir keras, "Kalo mereka punya dimsum, otomatis punya bakpao, dong?". Langsung gue cek kelengkapan menunya melalui aplikasi Zomato di handphone gue dan ternyata mereka menyajikan bermacam-macam bakpao dengan banyak pilihan isi. Tanpa pikir panjang, gue datangi satu-satu restoran yang sudah gue sebutkan namanya di atas dan memesan satu porsi bakpao dengan pilihan isi yang sama: salted egg, atau telur asin.
Mari kita bedah!
Siang tadi, sepulangnya gue menambal gigi di dokter gigi langganan keluarga, gue agak kaget dengan banyaknya restoran oriental di salah satu mall di Bekasi. Gue nengok kiri, ada Imperial Kitchen & Dimsum. Gue nengok kanan, ada Red Suki. Gue jalan lurus sedikit, di sebelah bioskop ada Eastern Kopi TM. Ada saat di mana gue sedang berjalan, tiba-tiba gue berhenti sebentar, ke pinggiran supaya nggak mengganggu orang yang jalan di belakang gue, dan berpikir keras, "Kalo mereka punya dimsum, otomatis punya bakpao, dong?". Langsung gue cek kelengkapan menunya melalui aplikasi Zomato di handphone gue dan ternyata mereka menyajikan bermacam-macam bakpao dengan banyak pilihan isi. Tanpa pikir panjang, gue datangi satu-satu restoran yang sudah gue sebutkan namanya di atas dan memesan satu porsi bakpao dengan pilihan isi yang sama: salted egg, atau telur asin.
Eastern Kopi TM
Mohon maaf, tapi penampilan bakpaonya sangat nggak menggugah selera. Ibarat perumpamaan "hidup segan, mati tak mau". Bakpaonya sangat gepeng, seperti kue bantet yang gagal mengembang ketika sedang dipanggang di oven, dan warna adonan rotinya putih kusam dengan adanya bintik-bintik dekil samar di permukaan kulitnya. Gue mengharapkan tampilan bakpao yang cantik, bulat, dan mulus, tapi semua kriteria ini nggak ada pada Bakpao Telur Asin Steam dari Eastern Kopi TM.
Bakpao yang sudah agak lama keluar dari kukusan, kan, kalau menempel di bakpao lainnya atau di kertas minyak untuk alasannya, kulitnya akan robek sedikit, ya, kalau kita paksa tarik. Nah, kalau bakpao ini nggak hanya robek kulitnya, tapi robek sebakpao-bakpaonya. Makin nggak selera.
Saking gepengnya bakpao isi telur asin ini gue sempat bingung mau melanjutkan bagaimana agar tampilan bakpaonya tetap cantik meskipun gue belah dua karena isi telur asinnya luber kemana-mana saat gue baru mulai membelah. Penempatan isiannya pun kurang simetris, di mana di sisi kiri bakpao yang tengah gue pegang berwarna agak kekuning-kuningan dan di sisi kanannya putih polos.
Roti bakpaonya lumayan empuk, tapi teksturnya ketika digigit dan dikunyah itu mirip-mirip dengan tekstur roti tawar yang udah dianggurin selama tiga hari. Salted egg, atau telur asin, yang menjadi isiannya manis banget, kentalnya lebih kental daripada fla pudding garapan KFC. Teksturnya agak kasar (ibarat foto, tingkat grain-nya agak medok). Manisnya berat banget dan agak membuat gue mual, nggak terasa gurih atau asinnya sama sekali. Cukup membuat gue kenyang meskipun hanya satu buah yang gue makan.
Red Suki
Nggak beda jauh dengan tampilan bakpao ala Eastern Kopi TM, kempes dan berkerut, tapi agak lebih mendingan. Bagian bawahnya agak keras dan padat ketika gue raba. Nggak terlalu empuk kalau dibandingkan dengan bakpao sebelumnya.
Saat gue belah menjadi dua, gue disambut dengan isian padat berwarna jingga yang cukup padat. Tampangnya mirip dengan tampilan kuning telur asin sebagaimana harusnya. Nggak lumer sama sekali, which is nice for a change because I've had it with drippy fillings.
Gue sangat kecewa dengan rasa dari telur kuning yang menjadi isian bakpaonya. "Rasa gula merah," jerit gue sendirian di meja makan. Benar-benar nggak ada rasa telur asinnya sama sekali. Hanya ada rasa gula merah yang mengingatkan gue pada Kue Putu. Bakpaonya nggak empuk sama sekali, cenderung kering, dan teksturnya beda tipis dengan roti tawar biasa. Kalau dikunyah, keseluruhan roti dan isiannya menjadi sangat lengket dan menempel di gigi dan langit-langit mulut.
Definitely not my favorite.
Imperial Kitchen & Dimsum
Dari tiga bakpao yang gue beli, Bakpao Telur Asin dari Imperial Kitchen & Dimsum lah yang penampilannya paling cantik dan menarik perhatian. Bakpao lain berwarna putih, tapi bakpao ini berwarna jingga. Bentuknya sangat bulat dan permukaan bakpaonya mulus. Teksturnya lembut dan empuk saat gue raba, tapi kulit bakpaonya agak susah untuk dirobek. Ketika gue tusuk pelan-pelan dengan ibu jari gue, bakpao itu sempat kempes sesaat, tapi kemudian kembali lagi ke bentuk awalnya yang bulat dan menggemaskan. Meskipun kulit luarnya agak keras, tapi roti di dalamnya sangat sangat empuk. Langsung nyeess~ ketika dikunyah. Very fluffy, squishy, and well inflated.
Sayangnya, isian telur asinnya agak susah untuk bisa dinikmati karena baunya yang menempel terus bahkan ketika sudah gue telan. Bau, asli bau banget. Seperti bau kuning telur asin itu sendiri, tapi lebih nggak enak lagi.
Rasanya nggak manis, lebih ke gurih dan mirip dengan bagaimana telur asin itu seharusnya terasa. Tingkat kekentalannya paling rendah kalau dibandingkan dengan dua bakpao lainnya. Lumer banget, saat gue robek bakpaonya aja hampir muncrat ke luar. Perbandingan banyaknya roti dengan isiannya adalah 2:1, di mana isiannya nggak terlalu banyak sehingga gue nggak terlalu tersiksa untuk menghabiskan satu buah.
Dari semua bakpao yang gue coba siang ini, nggak ada yang menjadi favorit gue. Semuanya sama-sama kurang bisa gue nikmati dan lebih banyak nilai minusnya daripada nilai plusnya. Rasanya sama-sama mengecewakan dan nggak ada yang enaknya nendang. Tapi, ya, yang pasti adalah bahwa indra perasa setiap orang berbeda, jadi mungkin kalian yang udah mencoba bakpao-bakpao ini duluan memiliki opini yang berbeda dengan gue. Pencarian gue akan bakpao telur asin terenak nggak berhenti di sini.
Grand Metropolitan Mall
Jl. K. H. Noer Ali
Pekayon Jaya, Bekasi Selatan
Bekasi 17148
No comments:
Post a Comment