I couldn't stop myself from ordering some martabak from Martabak Bro with GrabBike tonight. Rasanya nggak ada dosanya buat gue untuk menghamburkan beberapa lembar ribuan malam ini demi beberapa potong Martabak Manis Tipis Kering ala Martabak Bro, yang diisikan dengan olesan cream cheese dan potongan Oreo. Ngebayanginnya aja gue udah nggak kuat tadi, sampai-sampai jari gue langsung luwes pas nulis orderan di aplikasi Grab-nya saking nafsunya.
Seketika uang jajan gue langsung habis, tapi hati bahagia rasanya saat abang GrabBike datang membawakan plastik yang isinya kotak hangat nan harum.
Harumnya beneran menggugah selera! Kalau di kartun-kartun, kotak martabaknya langsung mengeluarkan sinar ketika dibuka dan mata gue berbinar-binar, di belakang gue ada pelangi dan kuda terbang, dan liur gue berceceran kemana-mana, dan lutut gue lemas, dan gue pingsan di tempat. Lebay, sih, tapi ya namanya juga kartun, kan.
Tampilan martabaknya pun nggak kalah menarik dengan harumnya. Benar-benar tipis, kelihatan renyahnya, agak gosong namun mengkilap (just how I like my martabak to be), banyak remahan Oreo berceceran di permukaan kotak, dan cream cheese-nya nggak main-main overdosis-nya. Nggak berekspektasi dikasih food porn, tapi dikasih food porn. Kebayang, nggak, bahagianya gue kayak apa?
Tipis keringnya beneran tipis dan kering. Renyah bukan main! Martabak manisnya, karena dipanggangnya mungkin agak lama, jadi agak gosong sedikit dan menurut gue itu enak banget. Benar-benar membahagiakan, baik perut gue maupun indra perasa gue sama-sama terpuaskan. Hanya satu aja yang kurang, yaitu cream cheese-nya yang terlalu berlebihan untuk lidah gue. The martabak had overflowing cream cheese, which might be good to some people who love cheese with all their hearts, but not me. Cream cheese gurihnya menghancurkan kemanisan martabaknya dan agak mendominasi keseluruhan rasanya. Coba porsinya lebih sedikit, pasti kombinasi rasanya pas.
But, anyway, I ended up devouring the whole six pieces, so. . .
No comments:
Post a Comment