Wednesday, May 10, 2017

Kencan Waktu Itu

Selamat tanggal 10 Mei, selamat menyaksikan cintanya Ale dan Anya di bioskop-bioskop terdekat anda! Konon katanya, kalau sudah nonton film ini, kamu pasti akan percaya lagi sama cinta. Gue udah nonton duluan tanggal 5 Mei kemarin, iya pas gala premiere-nya di Plaza Indonesia, dan gue yang sudah percaya sama cinta aja jadi dua kali lipat percayanya setelah nonton.

Ngomong-ngomong soal Ale dan Anya, gue pernah lho kuliner ala kedua sejoli itu. Tau Ketoprak Ciragil? Nah, di novelnya, Ketoprak Ciragil itu adalah salah satu makanan favorit Ale di Indonesia, kedua setelah telur dadar bikinan istrinya tersayang. Being the geeky reader that I am, waktu itu gue berhasil ngajak Dheo ke Ketoprak Ciragil biar kami bisa makan ketoprak, sementara gue pura-puranya jadi Anya dan dia jadi Ale.
Berdasarkan informasi yang gue dapat di Zomato, Ketoprak Ciragil itu cuma buka sampai jam 5 sore. Berhubung waktu itu masih siang, dan mungkin keberuntungan sedang berpihak pada kami, warung ketopraknya masih buka dong pas kami sampai, cihuy! Dengan semangatnya gue pilih tempat duduk dan memesan dua porsi ketoprak pakai telur dadar. Gue nggak bisa berhenti cengar-cengir. "Kamu sekepingin itu, ya, ke sini," tanya Dheo, yang kemudian gue jawab dengan anggukan dahsyat dan, "AYO KITA FOTO DULU!"

Nggak lama, ketoprak kami pun jadi. Bentuknya nggak beda jauh dengan ketoprak pada umumnya, tapi bumbunya memang lebih cair, sih. Biasanya kan ada gumpalan-gumpalan dan serpihan kacang yang nggak rata, nah, kalau bumbu kacang ketoprak ala Ketoprak Ciragil itu kayak bumbu kacangnya sate. Berbeda, tapi gue nggak protes.

I hate to break the excitement, but, rasanya biasa aja. Nggak se-wah! yang gue harapkan, sebagaimana tanggapan Ale terhadap makanan tradisional khas Indonesia yang satu itu, tapi gue mencoba untuk menutup kekecewaan gue dengan tetap girang dengan roleplay kami sebagai Ale dan Anya. Hm, roleplay gue, sih, sebenarnya, karena pacar gue nggak ngerti siapa mereka.

Harganya bikin kaget. Serius, gue kaget. Mahalnya hampir tiga kali lipatnya harga ketoprak gerobakan yang biasa keliling siang-siang di komplek rumah gue. "Sumpah, ya, mahal banget! Aku pikir bakal waw, bakal spesial gitu, tapi ini sama aja kayak ketoprak biasa," amuk Ale-alean gue, "Nggak apa-apa. Yang penting cita-cita kamu kesampean, kan?" Uhuk, he's the best. 


"Abis ini ke mana, lagi, langsung mau ke mana tuh makan nasi goreng," tanyanya. Iya, kuliner kami belum selesai sampai di sini. Karena siangnya udah jadi Ale dan Anya, maka dari itu malamnya kami jadi Alexa dan Beno. Yak, tepat sekali, Nasi Goreng Sabang!

Tapi, karena waktu itu masih sore dan gue yakin nasi Goreng Sabangnya juga belum buka, akhirnya kami main ice skating dulu di Mall Taman Anggrek.

Ice skating, salah satu olahraga yang paling menyakitkan yang pernah gue coba dalam hidup. Mental gue harus jadi, keberanian gue harus terpupuk, dan gue harus buang jauh-jauh rasa malu. Kadang, agar kita bisa maju, kita harus jatuh dulu. Dan, dalam hal ice skating, harus jatuh beneran.

Gue. Nggak. Bisa. Main. Ice. Skating. Sementara pacar gue dengan luwesnya bisa berjalan mundur diatas es sambil melenggak-lenggokkan badannya diantara kerumunan warga lokal yang sok-sokan bisa main ice skating, padahal nggak bisa. Ya, salah satunya gue! Tapi, gue masih sadar diri untuk memotivasi diri gue sendiri untuk bisa dalam olahraga ini. Masa cowoknya jago, tapi ceweknya acakadut?


Kami menghabiskan kurang lebih dua jam muter-muter ice ring yang kala itu bagaikan lautan manusia, sumpah nggak wajar banget mau meluncur satu puteran aja pakai berhenti-berhenti saking ramenya, baru setelah itu kami meluncur secara kiasan ke Menteng untuk menyantap Nasi Goreng Sabang.

Sebelumnya, gue udah cek Twitternya Kak Ika Natassa terlebih dahulu. Inget gue, beberapa waktu yang lalu, beliau pernah nge-tweet mengenai kebenaran Nasi Goreng Sabang yang menjadi santapan andalan Alexa dan Beno dalam novelnya Divortiare. Sekali lagi, gue menggunakan jasa aplikasi Zomato untuk menguak informasi kebenarannya dan akhirnya sampai lah kami di gerobak nasi goreng ternama itu.


Awalnya agak bingung, sih, untuk nemuin tukang nasi goreng yang benar. Ternyata namanya bukan Nasi Goreng Sabang doang, melainkan Nasi Goreng Sabang Pak Robby. Untung yang jual Pak Robby, kalau yang jual Pak Beno, yang ada gue nempel nggak lepas-lepas sama si Bapak dan menanyakan, "Oom Beno, kok pindah profesi dari dokter kece jadi tukang nasi goreng?".

Jujur, gue lupa dengan pesanan gue malam itu, juga gue lupa pesanan Dheo apa. Tapi, pada intinya, nasi gorengnya sama, cuma lauknya aja yang beda. Seng oseng oseng, si Pak Robby sibuk dengan wajan raksasa dan spatulanya, mengaduk-aduk dua porsi nasi goreng dengan pedas yang sedang, beserta lauk, dan tumpahan Kecap Bango yang mungkin kalau dikonsumsi terus-menerus akan membuat gue terjangkit diabetes.

Yes, nasi goreng gue udah jadi, dan akhirnya gue bisa jadi Alexa, pikir gue dalam hati. Pas banget, sih, karena memang tokoh pasangan favorit gue dari semua karya Kak Ika adalah Alexa dan Beno. Sekali lagi, gue sesemangat itu akhirnya bisa kesampaian cita-citanya untuk menyantap Nasi Goreng Sabang. "Udah, nih," katanya, "kesampean semua, dong?" yang gue balas dengan peluk manja dan ucapan, "Hehehe makasih, ya, beb," yang saking manisnya bisa ngalahin manisnya Kecap Bango. "AYO FOTO DULU!"

Sekali lagi semangat dan sekali lagi kecewa. Nasi gorengnya nggak ada spesial-spesialnya, bahkan ada nasi goreng gerobakan yang suka keliling di komplek rumah almarhum kakek gue dulu di daerah Pluit yang lebih enak dari ini. Porsinya, sih, luar biasa banyak, sangat cukup untuk ukuran taruna, mah. Kalau orang awam bilangnya "porsi kuli" saking banyaknya. Gurihnya nggak dapet, asinnya nggak dapet, mecinnya kurang banyak (please, jangan membohongi diri sendiri, mecin itu memang top kalau udah ketemu jajanan gerobakan), nasinya agak lengket dan lembek, dan nggak ada yang spesial dari nasi goreng tersebut. Penonton kecewa, bung.

Tapi, ya, nggak apa-apa. Sekecewa-kecewanya gue akan Ketoprak Ciragil dan Nasi Goreng Sabang, yang penting kencannya menyenangkan. <3


Zomato Information on Ketoprak Ciragil and Nasi Goreng Sabang Pak Robby

No comments:

Post a Comment