Saturday, May 13, 2017

Cerita di JJ Royal Bistro

Tahun 2013, tahun di mana gue sering banget dapet tugas dinas menjaga booth STPI di berbagai macam pameran pendidikan. Biasanya, dipilih dua perwakilan dari masing-masing sekolah kedinasan berbasis transportasi untuk dipamerkan di acara tersebut. Waktu itu, yang sering dipilih itu gue, yang ditemani oleh rekan taruna yang dipilih secara acak dari sekian banyak jurusan yang ada di intitusi tempat gue menimba air teresebut. Kalian nggak salah baca, kok, gue memang menulis air. 

Karena pameran pendidikan dimulai pukul 10 pagi, tim kami harus sudah siap di tempat dari satu jam sebelumnya. Kerjaan kami nggak kurang dan nggak lebih dari menjelaskan apa itu STPI, atau STTD dan STIP, dan nanti kalau udah lulus kerjanya jadi apa. Banyak calon mahasiswa dan mahasiswi yang kaget pas tau gue adalah taruni penerbang, yang nantinya akan menjadi pilot. "Masnya pilot," tanya satu orang dedek-dedek gemes yang pingin gue slepet karena udah mengira gue laki-laki. Sambil senyum dan dengan suara semerdu dan semelengking mungkin gue jawab, "Iya hehehe!" kemudian dia kabur sama teman-temannya. Takut gue rasa. 

Seharian suntuk kami melayani masyarakat yang haus akan informasi, diselingi dengan makan siang yang sangat sangat cukup dan enak untuk ukuran taruni rakus macam gue, sampai akhirnya waktu menunjukkan pukul 4, yang artinya pameran pendidikan untuk hari itu telah selesai. Belum pulang, belum! Kami masih harus beres-beres barang. Sekitar pukul 5, lah, baru bisa kembali ke hotel. 
Suatu hari, tim gue memutuskan untuk kabur karena tamu hari itu terlampau sepi dan, faktanya, kami ngelesan. Akhirnya gue dan rekan gue dari jurusan PKP-PK, singkatan dari Pertolongan Kecelakaan Pertama dan Pemadam Kebakaran, buru-buru beresin barang kami dan cabut ke destinasi masing-masing dengan supir yang disediakan dari STPI. Dasar, taruna taruni tukang ngeles!

Kebetulan, sore itu gue memang mau ketemuan dengan dua sahabat gue sedari jaman SMP. Perkenalkan, namanya Dila dan Icha. Silahkan kalian tebak siapa yang mana dari kolase foto yang gue selipkan di atas.

Karena lokasi pameran pendidikannya waktu itu dekat banget dengan Senayan, akhirnya kami bertiga memutuskan untuk ke Senayan City dan jajan di sebuah tempat makan yang berlokasi di lantai dasar bernama JJ Royal Bistro. 

Introducing: Alison, Meadow, and Josephine

Udah menjadi kebiasaan gue untuk nggak memesan minum di tempat makan yang kelihatannya kurang bersahabat untuk dompet pelajar. Gue lebih mending beli satu botol Aqua ukuran satu liter di Indomaret terdekat, ketimbang harus keluar uang tiga puluh ribu untuk segelas es teh dengan perisa buah leci. Menurut gue nggak sepadan! 

Icha, seperti biasa, pasti memesan makanan yang ada unsur ayam gorengnya karena itu adalah makanan yang paling dia suka. Gue rasa dia bisa hidup tanpa nasi, asalkan dikasih persediaan aam goreng seumur hidup. Dan, untuk menemani Nasi Ayam Kremesnya ada segelas Cherry Coke yang disajikan dalam gelas tinggi, yang keliatannya segar dan enak banget kalau diminum pas siang hari bolong. 

Kayaknya waktu itu dia lagi laper mata, soalnya dia pun memesan makanan sampingan lain yang lumayan berat, yaitu Deep-fried King Prawn. "Eh tapi porsinya banyak banget, buat barengan, ya," katanya. Gue dengan senang hati menjadi tempat sampah kalau-kalau dua krucil itu nggak sanggup menghabiskan.

Icha's Nasi Ayam Kremes

Icha's Cherry Coke

King Prawns as side dish

Ada satu makanan yang menarik perhatian gue selagi gue membuka lembaran demi lembaran buku menu JJ Royal Bistro, yaitu Marshmallow Sweet Potato Gratin. Bentuknya unik, ada marshmallownya, ada ubinya, langsung lah gue pesan.

Gue baru tau, ternyata Gratin itu adalah salah satu makanan asal Perancis, yang teknik pemasakannya adalah dengan memadatkan bahan pangan apa aja yang kalian mau di dasar panci, kemudian ditutup, atau ditaburi, dengan keju, atau remah-remah breadcrumbs, atau pun telur, pokoknya sesuka kalian. Nah, yang gue pesan kali ini sepertinya Gratin versi makanan penutup karena bahan-bahan manis yang menjadi bahan utama pembuatannya. 

Penampilannya cantik, mungil, menarik, bikin penasaran. Langsung gue tancapkan sendok gue dan menyendok satu bagian. Gue tiup dulu sebelum gue cicipi, kemudian hap! lalu dilepeh. Nggak enak. Rasanya aneh. Gue tau rasa ubi rebus seperti apa, dan ubi yang ada di dasar panci tersebut rasanya kecut dan aneh. Nggak manis sama sekali, bahkan nggak terasa seperti ubi pada umumnya. Marshmallow yang diatasnya nggak punya peran apa-apa selain sebagai rebounder karena ubinya yang mengecewakan. Setelah marshmallownya ludes, nggak gue sentuh lagi Marshmallow Sweet Potato Gratin itu. 

Untung Icha pesan udang, kan gue jadi bisa gadoin makanan waras.

My Marshmallow Sweet Potato Gratin

Look at that burnt marshmallow!

Dila anteng-anteng aja dengan Baked Penne-nya yang enak, gurih, dan berlimpah lelehan keju. Gue sempat nyobain sesuap dan enak banget, gue rela nuker makanan gue untuk makanan Dila. Tapi dia nggak rela. Gimana, dong?

Untuk minumnya, Dila memesan segelas minuman bersusu yang gue lupa apa, bisa jadi kopi, bisa jadi semacam blended something yang dihias dengan bubuhan bubuk berwarna merah dan sepotong biskuit coklat di pinggiran gelas.

Dila's Baked Penne

Dila's beverage for that evening

Gue nggak kenyang hanya dengan nyemilin marshmallow dan udang goreng tepung. Ujung-ujungnya gue harus membolak-balik menu untuk memesan makanan lagi untuk mengisi perut gue yang menjerit-jerit minta diisi. Fokus gue tertuju pada makanan penutup lagi yaitu Giant Valrhona Chocolate Soufflé with Vanilla Ice Cream. Yak, pesan satu!

Kemudian datanglah Soufflé pesanan gue. Cantik banget, disajikan dengan sesederhana mungkin, tapi tetap cantik. Giant Valrhona Chocolate Soufflénya dihias dengan kombinasi potongan coklat, chocolate ganache, buah raspberry, dan taburan powdered sugar, dan ditemani dengan satu scoop es krim rasa vanila yang gue rasa adalah French Vanilla, karena ada titik-titik hitam di dalam es krimnya yang merupakan biji vanila. 

Panas dan dingin bercampur jadi satu di mulut dengan satu suapan dari soufflé dan es krimnya. Paduan rasa pahit dan asam dari dark chocolate ternyata cocok banget kalau disantap bersama manisnya es krim vanilla. Kami bertiga berhasil menghabiskan dessert ini bersama-sama dan gue merasa makanan gue masih kurang. Dari dasarnya memang rakus, sih. 

Giant Valrhona Chocolate Soufflé for dessert


JJ Royal Bistro
Senayan City Mall, LG
Jl. Asia Afrika, Lot 19
Jakarta Pusat

Opening Hours:
Monday - Sunday: 10AM - 10PM

Contact:
(+62)21 2932 9262

No comments:

Post a Comment