Friday, May 19, 2017

Gue Bikin Smoothie Bowl, lho!

Ternyata mood mempengaruhi pembawaan menulis seseorang, ya. Selama gue di Bali, rasanya lancar terus setiap ngeblog. Sehari bisa tiga sampai empat postingan gue jabanin dan, rata-rata, semuanya ditulis dengan waras dan pemilihan kata-kata yang cukup manusiawi. Tapi, semenjak pulang ke Bekasi kemarin, hasrat gue untuk menulis kok jadi berkurang, ya? Apa mungkin karena lagi sedih? Ah, pasti karena itu.


Selama di Bali, gue berusaha untuk menjaga pola makan gue, walaupun akhirnya gagal juga. Gue berhasil detox apel selama tiga hari - yang membuat mood gue acak-acakan, badan gue lemas, dan lancar buang air besar. Don't get me wrong, it was good in so many levels, but it was not as easy as I expect it to be. It was fine while it lasted, though. 


Setelah program detox gue berakhir, gue masih mencoba untuk menjaga makanan yang gue konsumsi. Berniat untuk menjalani no-carbs and no-sugar diet, tapi sayangnya gue secinta itu dengan nasi dan roti, apalagi roti-roti Eropa. Gagal sudah rencana untuk mengonsumsi hanya protein dan serat setiap harinya. 

Tapi, untungnya rencana gue nggak sepenuhnya gagal karena terbantu oleh hasrat gue untuk membuat smoothie bowl sendiri di rumah. Ketimbang harus keluar uang berlembar-lembar demi bubur buah seiprit, mendingan gue buat sendiri, ya, kan? Bahan-bahannya pun nggak rumit, hanya buah dan blender, tok. Selain gue bisa mencari kombinasi rasa dan melatih platting skill, berat badan gue cenderung menjadi konsisten dan nggak naik-naik amat untungnya. Tetap aja berat, sih..

Waktu itu gue masih punya sisa beberapa buah Apel Malang dari program detox gue dan sebongkah buah naga merah yang besarnya hampir seukuran kepala gue - entah buahnya yang bermutasi, atau kepala gue yang terlalu kecil - dan keduanya gue pakai untuk membuat smoothie bowl. 

Karena gue nggak peduli pada takaran buah dan air, jadi aja gue masukin semua ke dalam blender. Potong apelnya, potong buah naganya, kasih air sedikit, blender sampai menjadi bubur, dan voila! smoothie bowl gue keenceran. Seharusnya, gue nggak perlu menambahkan air lagi karena buah naga sudah mengandung air yang cukup banyak. 


Yang paling gue suka dari smoothie bowl adalah topping hiasannya. You can never go wrong with your toppings. You just have to let your imagination do the magic and, there you have it, your own creation of smoothie bowl. Nggak perlu mahal-mahal keluarin duit berwarna merah jambu untuk dikembalikan dalam bentuk dua lembar uang ribuan, kan, jadinya.

Gue masih harus berlatih lebih keras lagi dalam hal plating karena keahlian gue dalam menghias makanan belum begitu bagus. Masih berantakan, masih nggak seimbang, masih suka-suka hati. Tapi, toh, yang makan diri gue sendiri, kan? Dan, toh, semua yang ada di mangkuk itu nanti akan kecampur juga di dalam perut, betul, bukan? 

Kebetulan, gue juga punya segayung low-fat yogurt di kulkas. Asli, sebanyak volume gayung buat mandi, gue nggak bohong! Tadinya mau gue pakai sebagai hiasan juga, dicampur dengan bubur buahnya dan dibikin motif yang cantik, tapi gagal karena tekstur dan kekentalannya berbeda. Ya udah aja gue ceburin di situ.


Mengenai granola yang gue pakai, gue belinya di Coco Mart seharga sekitar Rp65.000,00 satu kantongnya. Dari semua pilihan granola yang ada di supermarket tersebut, granola produkan East Bali Cashew's ini adalah yang paling murah, lho! Variannya ada macam-macam. Gue beli yang ini karena tergiur dengan potongan pisang kering yang seharusnya ada di dalam kemasannya. 

Granola ini rasanya manis dari cane sugar-nya, yang sedikit mengingatkan gue akan teh tarik di Warung Bu Nana. Banyak banget komponen yang ada di dalam kemasan ini, dari potongan kelapa, kacang mede, oat, potongan buah kering, dan beberapa lagi yang bentuknya gue yakin lo juga nggak bakal ngenalin. Digadoin pun enak! Tapi, kalau dimakan terlalu banyak tanpa pendamping yang bisa netralin rasanya, lo bakal mual saking manisnya. Emang cocoknya dipakai sebagai topping smoothie bowl, sih, gue rasa. 

Abis ini mau lanjut nulis lagi, ah. Kayaknya kumatnya pelan-pelan hilang dibawa nulis.. 

No comments:

Post a Comment