Pernah suatu malam, saat lagi hujan dan gue lagi dapat shift jaga education booth-nya Global Prestasi School di Summarecon Mall Bekasi, gue menyantap makan malam di salah satu restoran Indonesia bernama Sagoo Kitchen. Waktu itu, hati gue lagi nggak enak, hujan deras banget, hawanya dingin, dan rasanya enak kalau makan yang hangat dan berkuah, jadi lah gue memilih tempat makan yang menyajikan Soto Ayam sebagai salah satu menunya.
Awalnya memang pingin pesan Soto Ayam, tapi setelah gue telusuri menu Sagoo Kitchen dari depan sampai belakang, "Kayaknya lebih enak Nasi Rawon, deh," pikir gue. Dalam satu set Nasi Rawon seharga Rp45.000,00 tersebut sudah dapat setengahan telur asin rebus, kerupuk udang, kecambah, dan sambal terasi, menurut gue itu tawaran yang cukup membahagiakan. "Mas," panggil gue ke salah satu pelayan di restoran dengan tema jadul itu, "Nasi Rawonnya satu, ya."
Iya, ada unsur kesengajaan kenapa gue memilih meja dengan nomor 12. Kamu pasti tau, kan?
Sekitar 15 menit setelah gue memesan, makan malam gue datang dan disajikan di meja oleh pelayan yang berbeda. Pikiran pertama gue adalah, "Pasti ini cuma makanan yang diangetin doang," karena nggak mungkin membuat Rawon hanya butuh 15 menit saja. Persetan, lah, mungkin kalau gue punya restoran juga kebanyakan makanan gue yang berbentuk sup, atau berkuah, pastilah hanya modal dihangatkan doang.
Selesai gue berdoa, gue langsung menyelupkan sendok gue kedalam kuah berwarna hitam itu dan mencicipinya. Buset, bukan main, enak banget! Bumbunya gurih dan rasanya nendang, asinnya cukup untuk lidah gue, dan hangatnya kuah Rawon itu membuat santapan itu jadi makin lezat. Benar-benar layak untuk gue berikan acungan jempol!
Nasinya nggak lembek dan nggak pera, teksturnya pas untuk gue. Telur asinnya pun asin, maksudnya bukan cuma sembarang telur rebus biasa yang menyandang nama telur asin. Kecambahnya nggak memiliki peranan yang begitu besar, menurut gue, tapi seandainya porsinya lebih banyak, gue akan lebih senang. Gue nggak begitu suka dengan sambal terasinya karena kurang manis buat gue. Rasanya lebih ke gurih dan asin, jadinya gue nggak menambahkan begitu banyak ke dalam Rawon gue.
Asli, Rawonnya enak banget. Untuk harga segitu, gue nggak protes, karena memang enak banget. Potongan dagingnya pun nggak begitu banyak lemaknya, meskipun saat gue pesan di awal gue lupa untuk memberitahu Mas pelayannya untuk dipilihin dagingnya saja. Gue nggak doyan gajih, soalnya. Tapi, untungnya, lebih banyak dagingnya ketimbang lemak, which is nice.
Seketika gue rasanya lapar banget dan kepingin cepat-cepat menghabiskan Nasi Rawon itu. Tapi, dilain sisi, agak sayang untuk dihabisin karena enak banget. Gue memang kebiasaan mengeman-eman makanan, tapi kali ini gue bimbang banget antara mau dieman atau dihabisin tanpa sisa.
Saking enaknya Rawon ini, gue sampai menuliskan 'surat cinta' pendek untuk kokinya. Gue puji dari lubuk hati yang paling dalam dan gue berterima kasih kepada kokinya karena sudah memasak masakan seenak ini. Saking enaknya sampai-sampai gue lupa dengan problematika nggak penting yang bikin hati gue nggak enak selama semingguan penuh.
Sagoo Kitchen
Summarecon Mall Bekasi Lt. Ground
Jl. Ahmad Yani, Bekasi Utara
Opening Hours:
Monday - Sunday: 10AM -10PM
Contact:
(+62)21 2957 2598
Awalnya memang pingin pesan Soto Ayam, tapi setelah gue telusuri menu Sagoo Kitchen dari depan sampai belakang, "Kayaknya lebih enak Nasi Rawon, deh," pikir gue. Dalam satu set Nasi Rawon seharga Rp45.000,00 tersebut sudah dapat setengahan telur asin rebus, kerupuk udang, kecambah, dan sambal terasi, menurut gue itu tawaran yang cukup membahagiakan. "Mas," panggil gue ke salah satu pelayan di restoran dengan tema jadul itu, "Nasi Rawonnya satu, ya."
Iya, ada unsur kesengajaan kenapa gue memilih meja dengan nomor 12. Kamu pasti tau, kan?
Sekitar 15 menit setelah gue memesan, makan malam gue datang dan disajikan di meja oleh pelayan yang berbeda. Pikiran pertama gue adalah, "Pasti ini cuma makanan yang diangetin doang," karena nggak mungkin membuat Rawon hanya butuh 15 menit saja. Persetan, lah, mungkin kalau gue punya restoran juga kebanyakan makanan gue yang berbentuk sup, atau berkuah, pastilah hanya modal dihangatkan doang.
Selesai gue berdoa, gue langsung menyelupkan sendok gue kedalam kuah berwarna hitam itu dan mencicipinya. Buset, bukan main, enak banget! Bumbunya gurih dan rasanya nendang, asinnya cukup untuk lidah gue, dan hangatnya kuah Rawon itu membuat santapan itu jadi makin lezat. Benar-benar layak untuk gue berikan acungan jempol!
Nasinya nggak lembek dan nggak pera, teksturnya pas untuk gue. Telur asinnya pun asin, maksudnya bukan cuma sembarang telur rebus biasa yang menyandang nama telur asin. Kecambahnya nggak memiliki peranan yang begitu besar, menurut gue, tapi seandainya porsinya lebih banyak, gue akan lebih senang. Gue nggak begitu suka dengan sambal terasinya karena kurang manis buat gue. Rasanya lebih ke gurih dan asin, jadinya gue nggak menambahkan begitu banyak ke dalam Rawon gue.
Asli, Rawonnya enak banget. Untuk harga segitu, gue nggak protes, karena memang enak banget. Potongan dagingnya pun nggak begitu banyak lemaknya, meskipun saat gue pesan di awal gue lupa untuk memberitahu Mas pelayannya untuk dipilihin dagingnya saja. Gue nggak doyan gajih, soalnya. Tapi, untungnya, lebih banyak dagingnya ketimbang lemak, which is nice.
Saking enaknya Rawon ini, gue sampai menuliskan 'surat cinta' pendek untuk kokinya. Gue puji dari lubuk hati yang paling dalam dan gue berterima kasih kepada kokinya karena sudah memasak masakan seenak ini. Saking enaknya sampai-sampai gue lupa dengan problematika nggak penting yang bikin hati gue nggak enak selama semingguan penuh.
Sagoo Kitchen
Summarecon Mall Bekasi Lt. Ground
Jl. Ahmad Yani, Bekasi Utara
Opening Hours:
Monday - Sunday: 10AM -10PM
Contact:
(+62)21 2957 2598