Saturday, October 15, 2016

Smoothie Bowl 101!

Smoothie bowls! Who doesn't love 'em? Dari tampangnya yang warna-warni dan meriah aja udah bisa bikin gue greget layaknya penderita OCD yang nggak tahan kepingin bersih-bersih rumah yang baru aja disapu pel lima menit yang lalu. Belum lagi gregetnya nambah ketika gue baca bahan-bahan pembuatannya yang orang-orang bilang super food ini, yang pelafalan namanya membuat gue merasa seakan-akan gue bule dari kampung sebelah. Chia seeds. Acai berry. Multigrain nuts. Goji berry. Spirulina. Gue bahkan nggak akrab dengan yang namanya spirulinague pikir itu semacam sesuatu yang berhubungan dengan program KB.

Kalau boleh jujur, gue nggak terlalu peduli dengan kandungan vitamin dan omega bla bla bla yang ada di dalam setiap suapan smoothie bowl ini karena, ya udah, yang namanya buah-buahan pasti mengandung berbagai macam vitamin yang bagus untuk tubuh kita. Betul, dong? Hanya saja, yang ini diblender dan dihias secantik mungkin, jadinya udah pasti lebih menarik untuk disantap ketimbang yang biasanya kita makan pisang utuh dari kulkas layaknya penghuni bonbin. 

I dig smoothie bowls just because they look super fancy and festive. I'm not gonna lie. Memang, sih, smoothie bowl mana dari cafe apa pasti memiliki kombinasi rasa yang berbeda, tergantung dari bahan dasar pembuatan yang mereka pakai. Itu pun menjadi salah satu faktor yang membuat gue akhirnya mencicipi bermacam-macam smoothie bowl dari tempat makan yang berbeda juga. But, still, I dig it because it appeals to my eyes. 


SNCTRY
Jalan Dharmawangsa Raya No. 4, Kebayoran Baru - Jakarta 12160

Bukan Kinan namanya kalau jalan nggak pakai nyasar. Hanya dengan bermodalkan aplikasi Zomato dan Google Maps, gue berhasil sampai di SNCTRY meskipun gue harus nyetir dengan amat sangat pelan, demi cafe ini nggak kebablasan untuk yang kedua kalinya karena tempatnya sangat kecil dan nyempil, dan jalan yang gue lalui adalah jalan satu arah sehingga gue nggak bisa memutar balikkan mobil gue saat gue kelewatan pintu masuknya meski hanya sepersekian meter. 





Gue merasa nyaman banget dengan suasana outdoor seating SNCTRY yang, meskipun sempit dan kecil, adem dan sejuk. Mungkin didukung dengan faktor timing yang pas kali, ya, karena saat itu masih sekitar jam delapan pagi, mataharinya belum terlalu terik dan udaranya masih agak sejuk, jadinya gue dapet suasana yang ciamik.


Menu sarapan gue pagi itu adalah semangkuk Green Superfood Bowl, yang terdiri dari campuran yogurt, pisang, apel, bayam, dan spirulina. Of all the smoothie bowls available that day, why did I choose this one, you asked? Sederhana aja, karena warnanya hijau dan ada yang namanya spirulina di dalam makanan ini. Seumur-umur gue belum pernah mencoba spirulina, yang ternyata adalah semacam superfood yang berasal dari ganggang - yang berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol, dan bisa mendetoksifikasi segala keong racun yang bersemayam di tubuh - kebayang, kan, betapa semangatnya gue saat memesan menu yang satu ini?

Selang beberapa menit setelah gue pesan, datanglah smoothie bowl perdana gue. Persis seperti yang ada di bayangan gue: warnanya hijau, atasnya dihias dengan potongan-potongan pisang dan apel hijau dan taburan beberapa jenis kacang dan buah-buahan kering. Cantik. Enak banget buat dilihatin doang.

Perlu beberapa kali jepretan sana sini sebelum akhirnya gue menyantap sendokan pertama dari Green Superfood Bowl ala SNCTRY ini. Campuran rasa segar dan kecut dari apel dan bayam beradu dengan manisnya pisang dan tendangan pedas dan tajam dari taburan kacang dan buah-buah kering yang sepertinya disangrai dengan kayu manis dan jahe terlebih dahulu sebelum disajikan.

Untuk keseluruhan, rasa didominasi oleh gurihnya bayam dan kecutnya apel. Untungnya, ada pisang yang bisa ngebantu gue merasakan sedikit rasa manis, so it went down nicely. The homemade granola also helps in giving flavor to the fruit puree as they give a little twist of spices in every grain. Sayangnya, gue pecinta rasa manis dan gue nggak terlalu gemar dengan pedasnya jahe, jadi Green Superfood Bowl dari SNCTRY ini macam angin lalu buat gue. It was okay for my first smoothie bowl, but that's it. 


Berrywell
Fairground Building, Jalan Jendral Sudirman, Kav. 52-53 Lot 22
Jakarta, Senayan - Jakarta Selatan 12190

Meskipun tempatnya kecil, terpencil, dan seakan-akan berada jauh dari peradaban di luar sana karena letaknya di lantai dasar sebuah bangunan yang secara teknis merupakan tempat parkiran mobil, gue sangat senang dengan pencahayaan di Berrywell yang sangat membantu dalam proses pengambilan gambar dan video untuk blog gue. Hanya tersedia beberapa meja dan kursi yang berdempetan satu sama lain untuk memaksimalkan kuota pengunjung, tapi tempat itu cukup untuk membuat gue dan teman gue menikmati setiap menitnya selama kami di sana.


Otak medit gue bekerja dengan sigap sesampainya gue di Berrywell saat gue melihat dispenser cantik berisikan lemon-infused water dingin, beserta shot glass yang berbaris rapi di sampingnya, tertata rapi di sebuah meja di ujung cafe. "Yes, nggak usah keluar duit buat beli minum," pikir gue. 


Menu yang gue coba malam itu adalah semangkuk Green Energy, yang terbuat dari campuran bayam, green tea, pisang, nanas, dan dihias dengan berbagai macam topping, mulai dari biji bunga matahari, coconut flakes, chia seeds, goji berries, oat, dan cocoa nibs. Rame banget, kan?

Soal rasa, smoothie bowl yang satu ini lebih banyak rasa pahitnya, yang gue rasa diperoleh dari campuran green tea dan pisang. Kalian mengerti kan pisang itu rasanya manis, tapi at some point akan ada bitter aftertaste-nya? Nah, itu dia. Rasa pahitnya terlalu dominan, sehingga gue membutuhkan bantuan tambahan rasa dari topping yang menghiasi permukaan smoothie bowl ini, yang sayangnya nggak banyak membantu karena mereka pun hambar, kecuali potongan pisang dan cocoa nibs. Once again, it was an okay smoothie bowl, but it didn't leave a big impression on me. 




 Nalu Bowls
Jalan Drupadi No. 1, Seminyak - Bali 80361

Ini dia tempat yang gue idam-idamkan sejak lama, Nalu Bowls! Terletak di sebuah gang sempit di daerah Seminyak, Bali, gue bela-belain naik uber dari Sanur hanya demi bisa menyantap salah satu menu smoothie bowl-nya untuk sarapan. Iya, gue seniat itu orangnya.

Gue sama sekali nggak menyesal udah bangun pagi, lebih pagi dari biasanya gue bangun, hanya demi menempuh perjalanan seharga delapan puluh ribuan untuk semangkuk buah blenderan. Sesampainya gue di sana, gue bahagia dengan bagaimana Nalu Bowls looked exactly like I expected it would be. Very small, very petite, not too crowded because it was only 8 o'clock in the morning, very appealing to the eyes especially when the sun ray is on point, very cozy, dan sangat-sangat Intagram-able. But, you know me, I don't do interiors. I care more about the architecture of the food. 



Kadang gue suka kesel sama diri gue yang suka modal mental doang, ya contohnya seperti saat gue mampir ke Nalu Bowls ini. Gue cuma bawa diri, modal mental, dan uang receh untuk transportasi. Terus gue mau bayar makanan yang gue pesen pakai apa, jual rambut? Untungnya di sini terima pembayaran menggunakan kartu debit, jadi gue nggak perlu mendedikasikan tujuh tahun hidup gue nyuci blender dan mangkok di sini. Siapapun yang menciptakan kartu debit BCA, terima kasih, ya.


Pagi itu gue lagi nggak nafsu untuk menyantap smoothie bowl yang serba hijau, akhirnya pilihan gue jatuh pada J-Bay. Nothing can go wrong with a bowl of blended peanut butter, banana, soy milk, and honey, not to mention, topped with homemade granola, sliced banana, and drizzled with honey. And, guess what? Nothing did!

J-Bay khas Nalu Bowls adalah smoothie bowl yang paling enak, paling dingin, paling menyerupai es krim, paling mantep, dan paling membahagiakan yang pernah gue santap, yet! Gue sangat sangat menggemari tekstur blended ingredients-nya yang mirip banget dengan es krim. Perpaduan rasa antara selai kacang dan pisangnya harus gue kasih acungan jempol tanpa batas, belum lagi potongan pisang manis dan madu yang membuat health food ini nggak hambar-hambar banget pun nggak luput dari acungan jempol. Belum lagi homemade granola-nya yang sangat renyah, nggak terlalu berat, dan manis. Gue akan bahagia kalau bisa sarapan ini setiap hari. 

Perlu gue ingatkan bahwa J-Bay ini manis banget, bisa-bisa kalian yang nggak doyan manis bakalan tersiksa kalau harus menyantap health food yang satu ini. Tapi, untuk para penggemar manis, seperti gue, smoothie bowl mahakarya Nalu Bowls ini bagaikan surga di telapak kaki Ibu. 




Fillmore Coffee
Suites at Seven, Jalan H. Sidik No. 7, Setiabudi - Jakarta Selatan 12940

Butuh perjuangan buat gue untuk sampai ke Fillmore Coffee karena letak cafenya yang sangat sangat tidak strategis. Cafe kecil nan mungil ini berada di lantai dasar dari sebuah apartment kondo bernama Suites at Seven, yang terletak di sebuah gang sempit. Iya, lagi-lagi gang sempit. Pertama kalinya gue ke Fillmore Coffee, gue nyasar jauh sampai ke jalan buntu. Alhasil, gue harus memutar balikkan mobil gue di gang sempit itu dan untungnya berhasil setelah bulak-balik maju mundur. 

Gue langsung jatuh cinta pertama kali gue menginjakkan kaki di Fillmore Coffee. Tempatnya mungil dan sangat nyaman, nggak banyak pengunjung yang datang tapi nggak bisa dibilang sepi juga, dihias dengan tanaman rambat yang cantik di sudut sana sini secukupnya, dan pencahayaannya sangat sangat ciamik. Tipikal cafe kece sederhana yang pengunjungnya pun orang-orang kece. Iya, gue salah satunya. 


Karena saat itu gue lagi males mikir berkepanjangan, akhirnya gue memutuskan untuk memesan menu yang familiar di mata gue, yaitu Fillmore Bowl, dengan bahan dasar peanut butter, cocoa, pisang, almond, chia seeds, dan granola. 

Gue harus menunggu agak lama untuk pesanan gue selesai dibuat untuk alasan yang gue nggak tau pasti apa. Mental gue goyang karena saat itu gue kepingin banget ngunyah dan pesanan gue nggak datang-datang, sampai gue akhirnya lalu lalang di kasir, berfikir keras mengenai lebih baik mana, nungguin smoothie bowl jadi, atau pesan makanan lain sembari nunggu. Akhirnya gue memutuskan untuk menunggu karena saat gue mengintip isi dompet, hanya ada Tuanku Imam Bonjol seorang.


Chocolate in color, topped with sliced banana, a line of chia seeds, a hint of almonds here and there, and a handful of mixed nuts and crisp coconut. It had a very simple, yet appealing presentation, but it didn't leave a big impression on me. 

I'm no food expert, tapi gue merasa bahwa kombinasi bahan yang digunakan untuk membuat smoothie bowl ini saling baku hantam di dalam mangkuk. Both cocoa and peanut butter have their own fortes, but to combine them with each other in a smoothie bowl? I don't think they are a match made in heaven. Lidah gue bingung mau berpihak pada siapa. Belum lagi ada campuran pisang di dalamnya! Lidah gue makin bingung, karena pisang bisa masuk ke dua-duanya, and I don't know which ship I should go down with! 



Sejauh ini gue baru mencicipi empat macam smoothie bowl dari empat tempat makan yang berbeda, and my favorite so far is the J-Bay from Nalu Bowls! Gue belum sempat berkelana lagi karena saat ini gue sedang dalam masa konsinyir, alias masa hukuman dimana gue jadi tahanan barak dan nggak boleh mencicipi peradaban dan indahnya lampu kota saat malam. I'm looking forward to the day when I can get my hands on those smoothie bowls once again!