Thursday, September 24, 2015

Milka with Whole Hazelnut


Mom just got back from Doha, Qatar, and she brought back a bunch of Milka chocolate bar - and by "a bunch" I meant lots and lots of flavors, woohoo! 

One of them is this Milka with Whole Hazelnuts chocolate bar. Very simple and handy wrapping. The green ribbon gave a little twist to the dominant purple color trademark of Milka chocolate bar. As usual, on the back of the wrapping was written a simple "tear here" to help us unwrap the nicely enveloped chocolate in the simplest way possible, and I give a plus point for that.


The chocolate was slightly gooey as I took the liberty to defrost it beforehand, because I like my chocolate in room temperature. Very smooth and tender texture, yet still chewable and slightly gooey, the milk chocolate was decorated with a rather generous amount of hazelnuts. Like, literary, hazelnut galore in every bite!


The combination of the sweet milk chocolate and the nutty hazelnut was nice and well balanced, making the sweet treat not overflowed with sweetness like the previous Milka chocolate bar that I had, which is the Milka & Oreo Chocolate Bar. On the other hand, as delicious as the milk chocolate can be, there was no kick whatsoever as it was a mere chocolate bar with nuts. It was still a good Milka chocolate bar though, but just not my favorite. 


Thursday, September 17, 2015

MICU: Mimi Cucu

Dulu, dibandingin anak-anak lain yang udah berhenti ngedot saat umur mereka beranjak lima tahun, gue baru berhenti ngedot saat gue mau masuk SD. Alhasil, karena frekuensi ngedot gue yang nggak kekontrol saat itu, gigi gue jadi agak maju dan berantakan sampai-sampai gue harus mengorbankan masa-masa SMA gue bulak-balik ke dokter gigi untuk kontrol behel. Tapi, semua itu nggak membuat gue menyesal kenapa gue berhenti ngedotnya terlambat, karena gue seneng ngedot. Seneng. Banget. Sampai sekarang aja gue masih suka kebayang sensasi nyedot dari botol dot yang ujungnya kenyel-kenyel itu. 

On the one hand, setelah dipikir-pikir, sepertinya imajinasi gue agak telat berkembangnya, karena gue nurut-nurut aja saat dikasih botol dot isi susu dari gue pertama mulai ngedot sampai gue berumur empat tahun. Nah, baru deh, saat gue bertambah umur baru kepikiran untuk mengisi botol dot dengan minuman rasa-rasa macem es teh manis, nutrisari, dan bahkan susu putih campur sirup campolay dingin. 

Gue masih ingat senangnya gue seperti apa saat gue bisa ngedot siang-siang, menikmati dingin dan segarnya es teh manis di teras rumah saat matahari lagi terik-teriknya, dan nggak cuma ngedot susu setiap malam sebelum tidur. Untungnya, diumur gue yang segini, gue udah berhenti ngedot. Bisa-bisa, gue ngedot Whiskey tiap akhir pekan.. 

Nah, akhir pekan kemarin, gue nggak sengaja menemukan food booth yang mengobati rasa kangen gue terhadap botol dot. Thank God for MICU!

MICU: Mimi Cucu

MICU, atau Mimi Cucu, adalah satu dari sekian banyak local food brand yang lagi buka lapak di Central Park Mall, Jakarta. Food booth ini menyajikan susu dengan berbagai macam rasa dengan penyajian yang unik, yang bisa melepas rasa kangen kita terhadap masa kecil kita dulu, yaitu di dalam botol dot.

Satu botol susu olahan MICU ini bisa kita dapetin dengan harga Rp30.000,00, yang menurut gue nggak lebih dari pemborosan belaka, karena produk ini udah pasti mahal di botol dotnya. True, setelah susunya habis, kita bisa aja bawa botol dotnya pulang dan dicuci sampai bersih untuk pemakaian selanjutnya, tapi tetap aja menurut gue produk ini mahal.

Terlepas dari penyajiannya yang unik, MICU menyediakan berbagai macam varian rasa yang menarik banget, seperti contohnya Choco Oreo, Oreo Strawberry, Marie Regal, Strawberry Nutela, dan masih banyak lagi. Dari semua varian rasa, gue memutuskan untuk mencoba rasa pisang. Bisa dibilang gue cari aman, karena gue nggak mau Rp30.000,00 gue terbuang percuma untuk sebotol susu yang rasanya nggak cocok di lidah gue.

Banana flavored milk by MICU

Gue pernah mencoba susu rasa pisang sebelumnya dan, sorry to say, Banana milk olahan MICU rasanya biasa aja. Nothing special about it. It tasted simply like banana and milk. Susu yang disajikan saat dingin-dinginnya ini memiliki tekstur yang creamy dan agak kental, tapi cukup ringan dan nggak bikin mual. Enak, tapi biasa aja. Gue yakin gue bisa ngedapetin minuman yang sama di alun-alun kota Magetan dengan harga yang jauh lebih murah.

Gue nggak merekomendasikan kalian untuk membeli produk ini simply karena produknya yang overpriced. Kalau kalian pingin melepas rindu masa kecil kalian dengan minum susu dari dot, gue saranin kalian beli dot berkualitas bagus di apotik terdekat dan isi dengan susu ultra. That way, kalian nggak perlu bulak-balik keluar duit Rp30.000,00 untuk minuman di dalam botol susu yang, sebenernya, kalian bisa bikin sendiri dan bahkan mungkin lebih enak.

Look at that bundle of joy!

Tuesday, September 8, 2015

Brownies Ngakak: Browniesnya Anak Gaul

Hari Minggu kemarin, gue akhirnya kesampean untuk nyobain icon baru kuliner Bogor, yaitu Brownies Ngakak. Cemilan dengan ukuran mini ini adalah hasil inovasi dari kakak beradik Sylvarani dan Sylviana. Kebetulan, gue kenal dengan si Kakak Sylva, meskipun belum pernah bertemu langsung. Weekend kemarin, gue ditawarin beberapa produk dari Brownies Ngakak ini dan, tanpa pikir panjang, gue memutuskan untuk ngeborong banyak. 

Dua produk yang gue beli adalah Brownies Ngakak rasa original dan Brownies ngakak rasa almond. Sebenernya, masih ada dua produk lainnya lagi, yaitu Brownies ngakak rasa Nutella dan Brownies Ngakak Oreo, tapi saat itu belum ready stock. Alhasil, gue cuma bisa penasaran dengan perpaduan rasa antara Oreo, yang nagih banget asal kalian tahu aja, dan brownies coklat ala Brownies Ngakak. 

Now, without further ado, here are the brownies from Brownies Ngakak!


Brownies Ngakak: Original

To be honest, gue agak kaget dan kecewa dengan ukuran Brownies Ngakak rasa original. Kecil banget. Nggak bohong. If it were a human, it'd be a hobbit. I'm not even playing. Brownies berbentuk bulat, yang ukurannya nggak beda jauh dengan telapak tangan gue, ini mungkin nggak bakalan bikin gue kenyang kalau gue hanya makan sekotak doang. Beneran, deh. 

Brownies Ngakak rasa original, 15K

See? Segede tangan.

Tapi, meskipun gue kecewa dengan ukurannya yang super mini, gue harus akuin bahwa penyajian brownies-nya deserves a two thumbs up! Pertama-tama, browniesnya dibungkus dengan wax paper warna kuning, bergambarkan icon cowok tertawa ngakak khas Brownies Ngakak, dan ujungnya di segel dengan menggunakan double tape. Kalian nggak usah khawatir brownies kalian akan terkontaminasi oleh  foreign subject, atau bahkan rasanya berubah karena diletakkan terbuka begitu saja, karena produk asal Bogor yang satu ini is perfectly sealed in. 

Setelah dibungkus dengan wax paper, brownies original ini dimasukkan lagi kedalam kotak berwarna kuning yang, by the way, imut dan menarik perhatian banget. All in all, gue suka banget dengan kemasan Brownies Ngakak. Pecinta kuliner mana yang nggak akan tertarik untuk membeli beberapa kotak oleh-oleh khas Bogor ini sebagai buah tangan?

Wrapped nicely in a wax paper

Sayangnya, kalau gue boleh jujur lagi, gue jadi makin kecewa setelah gue mencicipi brownies-nya. I was expecting a fudge-like and moist brownies, but what I got was an airy and dry chocolate cake instead. Memang sih, luarnya garing dan renyah banget, tapi sayang sekali garingnya sampai kedalam-dalam. The brownies literary crumbled when I cut it into half with a knive, meninggalkan remah-remah kue coklat diatas kasur gue yang beterbangan kelantai saat gue kebut-kebut.

In terms of taste, the brownies was overpowered with chocolate, yet I could taste a hint of bitterness in every bite. Rasanya nggak begitu manis, cocok buat kalian yang bukan penggemar berat makanan manis, tapi sayangnya kurang cocok buat gue yang, notabene, adalah sweet tooth (alias, pecinta berat makanan manis). Ada juga momen dimana, saat gue tengah mengunyah dan menikmati kegaringan brownies rasa original ini, gigi gue mendarat pada gumpalan renyah dan manis yang menurut gue adalah gumpalan gula yang nggak merata dalam adonan brownies-nya. I'm not complaining, I just told you I love sweet stuff, but wouldn't it be better if the brownies had an even spread of sugar in it? 

Personally, I'm not a big fan of this particular product of Brownies Ngakak, simply because I'm that kind of person who fancies moist brownies. Tapi, untuk kalian yang kurang gemar dengan brownies yang padat dan gooey, pasti Brownies Ngakak rasa original ini cocok untuk kalian!

The sight of the brownies

Very airy and dry


Brownies Ngakak: Almond 

Nah, brownies yang satu ini agak berbeda dengan Brownies Ngakak rasa original. Brownies berbentuk persegi panjang ini dikemas dengan karton berwarna kuning, tetap dengan gambar cowok tertawa ngakak ala Brownies Ngakak, dan dibungkus plastik. Penyajiannya lebih sederhana, kan, dibandingkan dengan brownies yang rasa original?

Gue harus memberikan nilai plus untuk cara pembungkusan yang sederhana dan efisien ini, karena saat plastiknya dibuka, gue tinggal perlu memegang karton kuningnya tanpa harus repot-repot megang langsung dan mengotor-ngotori tangan, kemudian langsung lahap. Very handy, don't you think? I like it!

Almond and Chocolate Chip Brownies

Gue suka dengan tekstur Brownies Ngakak rasa almond ini! Luarnya garing dan renyah, dan potongan almond dan taburan chocolate chip-nya membuat brownies-nya tambah enak dan bikin nagih, dan bagian dalamnya agak lembek dan padat. Just how I love my brownies to be! 

Dibandingin dengan Brownies Ngakak rasa original, gue lebih suka dengan Brownies Ngakak rasa almond. Untuk cemilan ukuran kecil seharga Rp7.000,00 ini, gue nggak akan mikir dua kali kalau-kalau gue mau pesan selusin suatu saat nanti. 

The bite sized brownie bar came with a handy packaging

Want some?


Nah, kalau kalian penasaran dengan brownies ala Brownies Ngakak ini, kalian bisa buka websitenya langsung dan disana ada informasi tentang siapa yang harus dihubungi kalau kalian mau pesan. 

Pssst. Saran gue sih pesan yang Brownies Ngakak rasa almond. Enak banget, gue aja sampai nagih! Tapi, kalau Brownies Ngakak Oreo-nya udah ready stock, you might want to give the fellow a try. Gue aja penasaran banget sama brownies yang satu itu. Sayangnya, setelah gue kontak Sylva via LINE, Brownies Ngakak Oreo-nya masih dalam tahap produksi, jadi gue harus sabar menunggu. 

Something as good as an Oreo brownies is worth the wait!