Sunday, October 28, 2018

Ke Newborn: Coffee & Friends Lagi

Tiga bulan berlalu dan gue berhasil menyisihkan waktu untuk mampir lagi di kedai kopi kepunyaan Pak Eko. Kali ini nggak sendirian, gue mengajak sahabat gue yang, saat itu, sedang dinas di Surabaya. Kami bertiga disambut dengan kesunyian kedai kopi tersebut. Mas Ganang sudah tidak ada, digantikan oleh barista baru yang belum pernah gue lihat sebelumnya. Mau berkenalan juga lupa, kita panggil saja dia Mbak Mawar. 

Wajah ovalnya dihias dengan sepasang kacamata berbentuk kotak. Rambutmya dikuncir, kemejanya bermotif kotak-kotak, yang ia tutupi dengan celemek sederhana berewarna hitam. “Pak Eko ada, Mbak,” tanya gue. Mbak Mawar menggeleng singkat sambil memamerkan senyum kecilnya. “Pak Eko masih di jalan, Kak,”balasnya dengan suara kecil. Ah, ya sudah, toh gue ke Newborn karena mau mengenalkan teman-teman gue dengan sajian minumannya yang apik dan murah. Nggak ada Pak Eko juga nggak apa-apa, kok. 

Sally dan Chacha sama-sama memesan minuman andalan khas Newborn yang, sayangnya, gue lupa namanya apa, sementara gue memesan satu gelas Belgian Hot Chocolate karena asam lambung gue yang akhir-akhir ini suka kambuh-kambuhan. Hanya ada Mbak Mawar yang berjaga di kedai siang itu, jadi semua minuman yang kami pesan disiapkan oleh beliau. Meskipun begitu, pelayanan tetap cepat dan rapi. Nggak lama kemudian, radio mulai memainkan rentetan lagu yang menurut gue sangat tidak cocok untuk diputarkan di sebuah kedai kopi: lagu-lagu EDM (alias, Electronic Dance Music).. versi remix.. dan agak dibikin dangdutan. Duh. 


Minuman kami datang hampir berbarengan. Gue dan Chacha nggak tahan untuk nggak melenggangkan badan kami sesuai dengan irama musik yang sedang dimainkan. “The monsters running wild inside of me, I’m faded DUNG TAK DUNG DUNG TAK DUNG DUNG TAK DUNG DUNG TAK DUNG,” begitu bunyinya. Tengah Sally menggelengkan kepala karena, mungkin, merrasaa jijik melihat tingkah laku kami, Mbak Mawar datang dengan satu shot glass berisi minuman pekat berwarna hitam. 

“Lho, Mbak, minumannya udah keluar semua, kok,”ucap gue.

“Ini dari Pak Eko, Kak,”balas Mbak Mawar, “kemarin biji kopinya baru dateng. Sambil dicoba buat jadi menu baru.”. Wah, hati senang kalau bisa mencicipi menu baru begini. 

Kata Mbak Mawar, nama biji kopinya adalah Kerinci Black Honey. Buih kopinya berwarna coklat kekuningan sehingga membuat minuman tersebut nampak mirip dengan madu. Teksturnya agak pekat. Kami bertiga bergantian menyicipi kopi baru dari Newborn: Coffee & Friends tersebut dan tasting notes kami bisa dibilang cukup sama, yaitu tingkat kemasaman yang cukup tinggi dengan sedikit manis yang seperti manisnya madu. Kopinya sendiri cukup ringan untuk diminum ketika santai. 

“Ket, lo kok enak sih dikasih kopi gratis,” ucap Sally. Gue hanya membalas dengan tawa kecil karena gue pun nggak tau bagaimana caranya gue sampai bisa disuguhi kopi berkali-kali oleh Pak Eko. 

Belum habis Kerinci Black Honey barusan, tiba-tiba datang lagi Mbak Mawar ke meja kami sambil menyajikan minuman gelap di gelas yang lebih besar, kali ini dengan berhiaskan es batu beberapa tumpuk. “Lho, Mbak, kok dikasih lagi,” tanya gue, yang kemudian dibalas dengan, “Iya, Kak, nggak apa-apa. Biar nyoba.”


“Kalau yang ini house specialty kita, Kak,” tambah Mbak Mawar. “Oooh, ini mocktail, Ket,” sanggah Sally, matanya menelusuri daftar menu minuman di dinding atas meja kasir. Sebenarnya, gue lebih senang cocktail ketimbang mocktail karena mocktail itu nggak beda jauh dari sirup. Kalau cocktail kan lebih nendang karena ada alkoholnya. Bukan begitu, bukan? 

“Ooh, ini Black Mamba, ya,” sahut Chacha. Mbak Mawar mengangguk dari balik kasir. 

Entah campuran apa yang ada di dalam mocktail ini, tapi rasanya persis seperi balsam yang dibubuhi gula: pedas, hangat, dan manis. Seandainya cocktail bohong-bohongan ini nggak dikasih es batu, gue pasti kan mengira minuman ini adalah jamu. 

Waktu itu sudah pukul 4 sore. Kami masih ada janji lagi untuk bertemu dengan teman-teman yang lainnya di Tunjungan Plaza. Padahal niat awal gue adalah untuk menunggu Pak Eko datang sambil menikmati kopi, tapi mau bagaimana lagi, janji harus ditepati. Kami bertiga pamit dengan Mbak Mawar. Gue langsung membuka aplikasi Instagram dan mencari akun Newborn: Coffee & Friends yang dioperasikam oleh Pak Zeko sendiri untuk memberi salam terima kasih. “Kopinya baru dateng kemarin, tuh,” balas Pak Eko cepat. “Iya, Pak, nanti kapan-kapan saya main lagi, yaa.”. Nggak lama, GoCar kami datang dan kami mulai menelusuri Jalan Arjuno sampai ke Tunjungan Plaza. 



Newborn: Coffee & Friends
Jl. Arjuno, No. 144
Sawahan, Surabaya
Jawa Timur 60251

Opening Hours:
Monday - Thursday: 12 PM - 12 AM
Friday - Saturday: 12 PM - 1 AM
Sunday: 7 PM - 12 AM

No comments:

Post a Comment