Berdiri sejak tahun 1968, Toko Roti & Kue Tegal adalah pion terakhir dari zaman penjajahan Belanda yang masih melayani masyarakat Jakarta dengan nampan-nampannya yang penuh dengan aneka kudapan di Jalan Matraman Raya. Bangunannya mungkin sudah direnovasi dari tahun ke tahun, tapi tetap masih ada kesan antik di setiap sudut ruangannya. Tidak berhiaskan pendingin ruangan, hanya beberapa kipas yang kerap mengingatkan gue akan rumah Nenek gue dulu di Pluit, toko roti ini menyajikan tempat bagi mereka yang ingin menyantap kudapannya di tempat. Meskipun di dalam ruangan, asbak pun tersedia di setiap meja.
Toko roti ini sederhana adanya, hanya ada satu lantai saja, namun cukup luas. Di setiap sisi dinding dihias dengan deretan rak, yang diisi penuh dengan bermacam-macam cemilan berbungkus plastik, kalau tidak botol beling berisikan madu murni. “Bagelen”, “Permen Cicak”, “Permen White Rabbit”, dan masih banyak lagi teman-teman semasa tahun 1990-an lainnya yang menghias jejeran rak tersebut. Ada tiga buah etalase besar di dalam ruangan tersebut yang menjadi tempat dipajangnya kue-kue dan roti-roti mungil yang baru saja keluar dari tungku pembakaran, salah satunya khusus untuk kue-kue berukuran besar yang sepertinya biasa dijual untuk acara ulang tahun, atau semacamnya.
Di sisi lainnya adalah etalase yang merangkap meja kasir, yang di atasnya dihias dengan beberapa toples berukuran besar berisikan permen yang dibungkus plastik warna-warni. Gue nggak begitu kenal dengan merek permen tersebut, tapi salah satunya adalah permen susu merek “White Rabbit” yang kalau dulu plastik bungkusannya bisa dimakan. Nggak tahu kalau sekarang.
Sistem pembelian di toko kue ini cukup sederhana: ambil sendiri, atau minta diambilin. Bisa bayar langsung, atau bayar nanti setelah selesai makan. Kalau nggak tahu nama jajanannya apa, tenang saja, para pekerja di Toko Roti & Kue Tegal akan membantu memperkenalkan kalian dengan mereka.
Ingat muka lupa nama, atau lupa muka ingat nama, itulah yang menjadi kebiasaan gue apabila diperkenalkan dengan orang-orang baru. Gue pikir kebiasaan gue ini hanya berlaku pada orang saja, eh ternyata pada kue dan roti juga berlaku. Dari lima jajanan yang gue coba hari itu, gue hanya ingat satu jajanan tertentu, yaitu Risoles Mayonnaise. Yang lainnya lupa nama.. tapi ingat rasa.
Roti dan kue yang gue coba, meskipun berbeda bentuk dan (pastinya) berbeda bahan dasar pembuatannya juga, mempunyai satu kesamaan, yaitu rasanya yang bisa dibilang jadul (jaman dulu). Mungkin agak susah dimengerti, tapi setiap gigitan kue-kue tersebut mengingatkan gue akan masa kecil gue yang nggak jauh dari jajanan pasar: manis seperti manisnya gula aren; hangat seperti hangatnya irisan jahe; gurih seperti gurihnya Wijsman Butter.
Yang pertama kali menarik perhatian gue adalah satu kue ini, yang tampangnya seperti kue gulung berwarna coklat. Gue nggak tahu, dan lupa bahkan meskipun si Ibu penjaga kasir sudah memberitahu gue, apa nama kue tersebut. Lapisan luarnya adalah puff pastry yang dipanggang sampai teksturnya renyah dan warnanya menjadi kuning kecoklatan. Ada sedikit taburan gula di permukaan puff pastry-nya yang, gue yakin, sempat dioles dengan telur kocok terlebih dahulu sebelum dipanggang. Lapisan puff pastry tersebut menyelimuti yang sepertinya adalah adonan kue coklat menyerupai brownies, lengkap dengan potongan kacang mete (atau, cashew nuts) di dalamnya. Keseluruhan teksturnya cukup padat dan lumayan keras, agak mirip scone dan biscotti. Kombinasi manis dan gurihnya cukup seimbang, dan sangat sangat mengenyangkan. Kalau kalian mampir, kalian harus coba, ya. Mungkin kalian akan suka juga.
Kata salah satu teman gue, Risoles Mayonnaise di toko kue ini pun sangat enak. Gue sempat mencoba satu potong untuk membuktikan perkataannya dan benar saja bahwa risoles tersebut memang enak.
Kebetulan, risoles yang gue ambil baru saja keluar dari penggorengan, jadi masih hangat dan saus mayonnaise-nya pun meleleh keluar dari kulit risolesnya. Perbandingan isi dan kulit risoles yang pas membuat kudapan gurih satu ini enak sekali untuk dinikmati setelah menyantap sajian yang manis-manis. Di setiap gigitannya, kalian akan bertemu dengan tekstur kulit risoles yang cukup renyah dengan bagian dalam risoles yang empuk, kemudian disambut dengan tumpukan keju dan daging asap yang tidak terlalu tipis, dan tumpahan saus mayonnaise. Nikmat.
Toko Roti & Kue Tegal
Jl. Matraman Raya, No. 68
Matraman, Jakarta Timur
Opening Hours:
MON - SUN: 7AM - 7PM
Contact:
(+62) 21 858 0766
No comments:
Post a Comment