"Cobain Abon Gulung Khas Solo, Kin. Bisa dipesen lewat Go-Jek. Menurutku, ini lebih enak daripada yang Manokwari," ucap Papo melalui Whatsapp. Saat itu, gue dan Ibu tengah meneguk gelas kedua jus yang kami pesan di restoran hotel Omah Sinten. Cuacanya panas banget dan kami sepertinya kekurangan minum gara-gara seharian keliling-keliling naik becak. Gue buka aplikasi Go-Jek, dibagian Go-Food, dan gue cari di kotak pencarian dengan kata kunci "Abon Gulung Khas Solo".
Nggak lama, muncullah di opsi pertama toko roti tersebut yang berjarak kurang dari 10km dari tempat kami menginap. Mumpung gue masih ada sisa saldo Go-Pay dari Bapak, gue pesan satu kotak yang rasa original. Tergoda banget untuk menyicipi di tempat karena secinta itu gue dengan roti abon gulung, tapi gue masih ingat berat badan. Akhirnya, sepulangnya gue dan Ibu ke Caman, barulah kami buka dan kami icip barengan dengan Oom, Tante, Eyang, Ninik, dan saudara-saudara gue yang sedang ngumpul.
Satu kotak tersebut berisikan sepuluh potong roti abon gulung yang manis dan imut-imut. Presentasi dari rotinya lebih kalem dan lebih rapi kalau dibandingkan dengan Abon Gulung asal Papua yang bentuknya lebih lonjong dan isian abonnya awur-awuran kemana-mana. Agak mirip dengan tampang roti abon hasil produksi BreadTalk, dan ukurannya pun nggak beda jauh, tapi jauh lebih manis. Hiasan taburan kacang wijen putih, kacang wijen hitam, dan irisan daun bawangnya pun tampak jelas, tapi nggak ngotot. Ibarat membandingnkan Shion dengan Nezumi dari serial animasi berjudul No.6: sama-sama cogan, tapi yang satu berandalan, yang satu anak rumahan.
Rotinya empuk, daun bawangnya terasa gurihnya, perbandingan saus mayonaise dengan abonnya cukup manusiawa dan nggak terlalu berlebihan, tapi menurut gue isian abonnya agak kurang banyak menurut gue (atau, mungkin, guenya aja yang terlalu rakus). Makannya nggak kerasa karena ukurannya terlalu imut, dua kali gigit tiba-tiba lenyap seketika.
Gue agak kesusahan memilih roti abon mana yang paling enak, asal Solo, atau asal Papua, karena keduanya sama-sama enak meskipun punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi, sepertinya, kalau gue disuguhkan kedua roti di depan mata, gue akan langsung memilih Roti Abon Gulung dari Manokwari Bakery, atau Hawai Bakery, hanya karena ukurannya lebih besar dan abonnya lebih tumpah.
Kalau kalian lebih suka yang mana?
No comments:
Post a Comment