Sunday, June 11, 2017

Ayam Penyet Surabaya

Senin kemarin, sepulang dari gue menjalani Psychotest di Garuda City Center, Cengkareng, gue bersama beberapa teman Penerbang 66 mampir dulu ke sebuah tempat makan di daerah M1 untuk berbuka puasa. Seperti ekspektasi gue, tempat makan dengan nama Ayam Penyet Surabaya itu banjir warga yang berlomba-lomba memanggil para pelayan yang kewalahan, untuk memesan menu berbuka mereka. Tanpa pikir panjang, saat Anggita menawarkan untuk memesan, gue langsung tembak Ayam Bakar bagian paha atas dan segelas Es Jeruk untuk Dheo, dan Ayam Kremes bagian dada dan Es Teh Manis untuk diri gue sendiri. 

Gue, Anggita, dan Ambar memutuskan untuk memisahkan diri menempati meja yang tersedia di area luar tempat makan tersebut karena situasi dan kondisi yang memaksa kami untuk tidak bergabung dengan para cowok yang tengah duduk lesehan di area dalam: lipatan lemak. Demi apapun, gue nggak sanggup kalau harus disuruh menahan perut gue untuk tidak ambyar selagi gue lesehan. Jadilah kami menempati salah satu meja yang baru saja ditinggalkan salah seorang konsumen yang makan ayamnya berantakan kayak ayam beneran. 


Nggak lama untuk pesanan kami tiba. Anggita dan Ambar pun memesan Ayam Kremes dengan bagian yang berbeda dengan gue, dua gelas teh manis, dan seporsi Cah Kangkung untuk menemani nasi dan lauk. 

Ayam Kremes kami datang dalam piring rotan beralaskan kertas minyak, yang diisi dengan porsi nasi putih hangat yang cukup, sepotong terong goreng, daun lalapan, tahu goreng, tempe orek, kremes ayam, ayamnya sendiri, dan sambel yang pedas dan nendang banget bawangnya. Cukup meriah untuk makanan seharga Rp24.000,00. 

Gue senang banget dengan ayamnya yang digoreng matang sampai kering. Karena gue bukan pemakan ayam yang bersih, kadang gue risih semisal ayam goreng yang gue makan itu masih basah, atau berminyak, atau dalam kondisi apapun yang membuat ayam tersebut kelihatan nggak kering sampai ke dalam-dalam. Nggak bakal gue bersihin sampai tulang-tulangnya. Tapi, ayam kremes ala Ayam Penyet Surabaya ini berhasil gue makan sampai hampir bersih. 


Selain kremesan ayamnya yang gurih dan agak terlalu asin di lidah gue, sambalnya pun kaya banget akan rasa. Rasa bawangnya nendang banget, belum lagi selipan remahan kemirinya. Dipadukan dengan tumpahan Kecap Bango membuat makan malam gue hari itu makin nikmat. 


Ayam Penyet Surabaya
Jl. Surya Dharma, M1
Tangerang, Banten

No comments:

Post a Comment