"Non, aku pesen hurufnya "A", "B", sama "L", ya. Ukurannya rada sedang gitu bisa, kan," tanya gue kepada Nona yang baru aja memulai bisnis online-nya. "Bisa, Kak. Aman," balasnya singkat. Dengan ini, semuanya aman. Kado udah, rencana kejutan udah, kue pun udah, pikir gue dalam hati. Lantas gue mengakhiri percakapan dengan Nona di Whatsapp dan melanjutkan penerbangan gue ke Kuala Lumpur, Malaysia, dengan hati yang tenang.
Saat itu sore hari di Surabaya. Gue dan Anggita baru aja selesai merencakan kejutan untuk Ambar yang akan berulang tahun ke-24 di tanggal 13 bulan ini. Kurang lebih satu jam lamanya kami berkutat di telfon, memutar otak tentang kado apa yang harus kami berikan untuk Ambar, akan kami apakan si Ambar saat kami sampai di rumahnya, siapa aja yang bakal ikutan, pakai mobil siapa dan siapa aja yang akan menjemput gue di bandara, dan kue ulang tahun apa yang akan kami berikan untuk Ambar.
Sejujurnya, gue udah bosan dengan pemilihan kue ulang tahun yang itu-itu aja, dari toko kue yang itu-itu aja, belum lagi dengan pemilihan rasa kue bolu dan topping yang itu-itu aja juga. Gue coba mengingat-ingat kue apa aja dari toko kue mana yang kemungkinan Ambar akan doyan. Kue-kuenya Colette & Lola enak, tapi belinya harus ke Senopati dulu. Mix Fruit Cheesecake-nya Almond Tree enak, sih. Tapi, memangnya Ambar suka cake yang ada buah-buahnya? Gudang Rottie udah pasti nggak, ya, tolong. We all know the amount of sugar they put inside the cake is A-WHOLE-FREAKING-LOT. Ada Opera Cake yang enak banget, tapi, belinya di bakery di Doha, Qatar. Kayak nggak mungkin banget, ya. Terus apa, dong, pikir gue dalam hati.
Tiba-tiba terbesit gambaran kue buatan salah satu teman gue yang dia unduh di Instagram siang tadi. "Git, kuenya Nona aja," ucap gue. Balasan Anggita sederhana aja, "Hah, Nona?".
"Iya, gue baru inget Nona jualan kue, dia bikin sendiri kuenya. Cantik, kayak mille-fuille tapi bukan dari puff pastry. Mau, nggak," tanya gue untuk memastikan.
"Ih, boleh, tuh! Ya udah deh, Ket, kuenya dari Nona aja," balas Anggita. Selesai percakapan gue dengan Anggita, terjadilah percakapan gue dengan Nona seperti di awal cerita tadi.
Nona adalah pacar sahabat baik gue sedari gue SMP, namanya Bernhard. Setelah gue hanya mendengar banyak cerita mengenai Nona dari Bernhard, suatu hari di Grand Indonesia, gue dan Nona nggak sengaja bertemu. Dari situ, kami berdua berteman baik. Untungnya selera humor Nona sama recehnya sama gue, jadi nggak butuh waktu lama untuk gue bisa klop dengan dia.
Nona yang berkecimpung dalam dunia perhotelan, ternyata doyan bikin kue sedari dia kecil dan di awal bulan Agustus ini dia membuat akun di Instagram dengan nama roobake.id, yang menyajikan kue-kue hasil bikinan tangannya sendiri. "Personalized Cream Tart," terpampang dengan cantiknya di biodata akun Instagram tersebut. Siapa yang nggak tergiur, coba? Mau bentuk huruf? Bisa. Mau bentuk angka? Bisa banget. Mau bentuk yang lain? Bisa juga! You name it. Untuk ulang tahun Ambar, gue dan Anggita memutuskan untuk memesan kue dengan inisial namanya: "A.B.L." singkatan dari Ambar Budi Liorin.
Bukan bolu, cream tart buatan Nona ternyata terdiri dari whipped cream yang diapit oleh dua buah biskuit, atau short bread, yang diatasnya dihias dengan whipped cream lagi, irisan dark chocolate, potongan buah stroberi, dan gula-gula warna warni. Setiap kue memiliki hiasan yang berbeda, tergantung Nona mau hiasnya bagaimana dan dengan apa. Ada kue yang dia hias dengan french macaroons, marzipan berbentuk bunga, bola-bola coklat, bunga asli tapi nggak bisa dimakan, manisan buah ceri, bahkan whipped cream berwarna merah jambu dan ungu. Pokoknya suka-suka dia! Tapi, hasil akhirnya pun sama cantiknya dan sama enaknya.
Pada hari H-nya, gue dan segerombolan teman-teman gue mendatangi rumah Nona untuk mengambil kue pesanan kami. Memang, sih, Nona juga menyediakan jasa antar kue untuk daerah Serpong dan sekitarnya karena dia berdomisili di Serpong, tapi kami memutuskan untuk mengambil sendiri karena saat itu sudah pukul 10 malam.
"Kak, aku juga buatin kuenya buat Kakak biar Kakak bisa icip," ucap Nona. Senangnya bukan main! Gue kecipratan cream tart mungil berbentuk bulat yang berhiaskan sama persis seperti cream tart A.B.L. yang gue pesan untuk Ambar. Sempat khawatir whipped cream-nya akan meleleh ketika ditinggal di mobil yang panas dan baru dimasukkan ke dalam kulkas beberapa jam kemudian sesampainya gue di rumah, tapi ternyata kuenya baik-baik aja, tuh. Whipped cream-nya nggak meleleh, hanya jadi agak kempes sedikit aja dan warna warni dari gulanya mulai luntur. Other than that, the cake was fine.
Ambar's Birthday Cream Tart from Roo Bake |
Saat itu sore hari di Surabaya. Gue dan Anggita baru aja selesai merencakan kejutan untuk Ambar yang akan berulang tahun ke-24 di tanggal 13 bulan ini. Kurang lebih satu jam lamanya kami berkutat di telfon, memutar otak tentang kado apa yang harus kami berikan untuk Ambar, akan kami apakan si Ambar saat kami sampai di rumahnya, siapa aja yang bakal ikutan, pakai mobil siapa dan siapa aja yang akan menjemput gue di bandara, dan kue ulang tahun apa yang akan kami berikan untuk Ambar.
Sejujurnya, gue udah bosan dengan pemilihan kue ulang tahun yang itu-itu aja, dari toko kue yang itu-itu aja, belum lagi dengan pemilihan rasa kue bolu dan topping yang itu-itu aja juga. Gue coba mengingat-ingat kue apa aja dari toko kue mana yang kemungkinan Ambar akan doyan. Kue-kuenya Colette & Lola enak, tapi belinya harus ke Senopati dulu. Mix Fruit Cheesecake-nya Almond Tree enak, sih. Tapi, memangnya Ambar suka cake yang ada buah-buahnya? Gudang Rottie udah pasti nggak, ya, tolong. We all know the amount of sugar they put inside the cake is A-WHOLE-FREAKING-LOT. Ada Opera Cake yang enak banget, tapi, belinya di bakery di Doha, Qatar. Kayak nggak mungkin banget, ya. Terus apa, dong, pikir gue dalam hati.
Tiba-tiba terbesit gambaran kue buatan salah satu teman gue yang dia unduh di Instagram siang tadi. "Git, kuenya Nona aja," ucap gue. Balasan Anggita sederhana aja, "Hah, Nona?".
"Iya, gue baru inget Nona jualan kue, dia bikin sendiri kuenya. Cantik, kayak mille-fuille tapi bukan dari puff pastry. Mau, nggak," tanya gue untuk memastikan.
"Ih, boleh, tuh! Ya udah deh, Ket, kuenya dari Nona aja," balas Anggita. Selesai percakapan gue dengan Anggita, terjadilah percakapan gue dengan Nona seperti di awal cerita tadi.
Fluffy whipped cream at its' best |
Nona adalah pacar sahabat baik gue sedari gue SMP, namanya Bernhard. Setelah gue hanya mendengar banyak cerita mengenai Nona dari Bernhard, suatu hari di Grand Indonesia, gue dan Nona nggak sengaja bertemu. Dari situ, kami berdua berteman baik. Untungnya selera humor Nona sama recehnya sama gue, jadi nggak butuh waktu lama untuk gue bisa klop dengan dia.
Nona yang berkecimpung dalam dunia perhotelan, ternyata doyan bikin kue sedari dia kecil dan di awal bulan Agustus ini dia membuat akun di Instagram dengan nama roobake.id, yang menyajikan kue-kue hasil bikinan tangannya sendiri. "Personalized Cream Tart," terpampang dengan cantiknya di biodata akun Instagram tersebut. Siapa yang nggak tergiur, coba? Mau bentuk huruf? Bisa. Mau bentuk angka? Bisa banget. Mau bentuk yang lain? Bisa juga! You name it. Untuk ulang tahun Ambar, gue dan Anggita memutuskan untuk memesan kue dengan inisial namanya: "A.B.L." singkatan dari Ambar Budi Liorin.
Aint it a beauty? |
Bukan bolu, cream tart buatan Nona ternyata terdiri dari whipped cream yang diapit oleh dua buah biskuit, atau short bread, yang diatasnya dihias dengan whipped cream lagi, irisan dark chocolate, potongan buah stroberi, dan gula-gula warna warni. Setiap kue memiliki hiasan yang berbeda, tergantung Nona mau hiasnya bagaimana dan dengan apa. Ada kue yang dia hias dengan french macaroons, marzipan berbentuk bunga, bola-bola coklat, bunga asli tapi nggak bisa dimakan, manisan buah ceri, bahkan whipped cream berwarna merah jambu dan ungu. Pokoknya suka-suka dia! Tapi, hasil akhirnya pun sama cantiknya dan sama enaknya.
Pada hari H-nya, gue dan segerombolan teman-teman gue mendatangi rumah Nona untuk mengambil kue pesanan kami. Memang, sih, Nona juga menyediakan jasa antar kue untuk daerah Serpong dan sekitarnya karena dia berdomisili di Serpong, tapi kami memutuskan untuk mengambil sendiri karena saat itu sudah pukul 10 malam.
"Kak, aku juga buatin kuenya buat Kakak biar Kakak bisa icip," ucap Nona. Senangnya bukan main! Gue kecipratan cream tart mungil berbentuk bulat yang berhiaskan sama persis seperti cream tart A.B.L. yang gue pesan untuk Ambar. Sempat khawatir whipped cream-nya akan meleleh ketika ditinggal di mobil yang panas dan baru dimasukkan ke dalam kulkas beberapa jam kemudian sesampainya gue di rumah, tapi ternyata kuenya baik-baik aja, tuh. Whipped cream-nya nggak meleleh, hanya jadi agak kempes sedikit aja dan warna warni dari gulanya mulai luntur. Other than that, the cake was fine.
From left to right: Anggita, Ambar, and Kinan (Me) |
Singkat cerita, kejutan untuk Ambar berhasil. Kejutannya nggak mewah, hanya beberapa sahabat dekat dan keluarga dengan beberapa kado kecil dan kue. Tapi, Ambar yang sama sekali nggak menduga akan dikejutkan senangnya bukan main. Lilin ditiup, kue dipotong, susu diminum, pizza dimakan, dan kado dibuka. Everybody was, and still is, happy.
Mengenai kuenya itu sendiri, karena gue kebagian satu untuk di bawa pulang dan juga udah sempat nyicip sepotong di rumah Ambar, rasanya enak dan nggak membuat gue merasa mual. Biskuit, atau short bread, nya adalah bagian yang paling gue suka dari kue tersebut. Rasanya gurih dan renyah, dan meskipun kue jatah gue udah sempat bermalam di dalam kulkas, teksturnya tetap renyah, tapi nggak gampang rontok seperti biskuit kalau diremukin. Persis seperti rasa short bread merek Walkers! Manis dari whipped cream-nya pun nggak terlalu manis dan nggak bikin mual meskipun dimakan banyak. Ada rasa gula yang kuat di dalam whipped cream-nya, yang Ibu gue duga adalah perasa vanili, tapi untuk gue lebih seperti bagaimana rasa gula kalau dibakar sampai meleleh. Potongan buah stroberinya menjadi penetral rasa manis dan kenyang, sehingga gue tetap bisa melahap potong demi potong sampai akhirnya habis. Nggak, kok, nggak gue makan sendiri. Makannya bagi-bagi juga dengan Bapak dan Ibu, hihihi.
Roo Bake
Instagram: @roobake.id
Contact:
+62 878 7109 6568
No comments:
Post a Comment