Yak, masih seputar Bali!
Kali ini adalah dinas gue yang kedua di Bali. Saat itu, keadaan mulai membaik dan gue sudah mulai keluar dari zona nyaman gue. Pagi dihari ketiga gue dinas, gue memutuskan untuk sarapan di luar. Ada tempat makan di atas Nalu Bowl, di daerah Seminyak, yang cantik dan Instagramable banget, namanya Shelter. Waktu itu pernah gue mampir ke sana, tapi belum kesempatan untuk nyoba makanannya karena saat itu gue tengah tergila-gila sama yang namanya Smoothie Bowl. Nah, mumpung gue baru gajian dan lagi pingin-pinginnya makan sesuatu yang ada rotinya, pergilah gue ke Shelter dianterin Bapak.
Masih jam sembilan pagi ketika gue sampai, tapi tempatnya sudah ramai pengunjung, baik penduduk lokal maupun tamu dari negara lain. Gue langsung menempati salah satu tempat duduk yang menghadap keluar (gimana ya jelasinnya, bayangin kursi dan meja bar tapi nggak ada tembok untuk ditatap, melainkan langsung pemandangan luar. Nah, iya begitu!) dan memilah-milah buku menu. Gue sangat menikmati waktu me-time gue saat itu. Sampai lupa kapan terakhir gue bisa merasa tenang dengan pergi sendirian ke suatu tempat. "Mbak, saya mau Eggs Benedict extra Smoked Bacon, ya," ucap gue ke salah satu staff Shelter.
Eggs Benedict ala Shelter ini dipresentasikan dengan cukup sederhana dan nggak neko-neko: dua buah english muffin yang dihias dengan danish ham dan telur rebus diatasnya, dilumuri saus hollandaise yang mengkilat dan ditaburi daun peterseli; dan tetap cantik! Di sisi piring ada dua lembar smoked bacon yang tadi gue pesan, dan ukurannya lumayan tebal dan panjang. Which is good!
Di mana-mana Eggs Benedict itu, pada intinya, adalah roti pakai telur rebus. Tapi, yang membuat Eggs Benedict Eggs Benedict adalah saud hollandaise-nya. Saus ini terbuat dari kuning telur dan air buah lemon yang diaduk sampai agak matang diatas panci kukus. Ngaduknya harus pas, nggak boleh terlalu kencang, nggak boleh terlalu pelan. Kalau salah ngaduk, sausnya bisa pecah, atau bisa juga terlalu encer, dan nggak akan kental dan cantik seperti foto di atas dan gif di bawah. Pernah sekali gue bikin Eggs Benedict di rumah dengan bahan seadanya, dan hasilnya ciamik.
Eggs Benedict dari Shelter tidak mengecewakan, cukup mengenyangkan, dan rasa saus hollandaisenya pun nggak jelek. Pilihan tepat adalah untuk menambahkan beberapa potong smoked bacon ke dalam sajian makanan gue, karena rasa gurih dari daging babi itu membuat keseluruhan sarapan gue menjadi lebih nendang.
Kali ini adalah dinas gue yang kedua di Bali. Saat itu, keadaan mulai membaik dan gue sudah mulai keluar dari zona nyaman gue. Pagi dihari ketiga gue dinas, gue memutuskan untuk sarapan di luar. Ada tempat makan di atas Nalu Bowl, di daerah Seminyak, yang cantik dan Instagramable banget, namanya Shelter. Waktu itu pernah gue mampir ke sana, tapi belum kesempatan untuk nyoba makanannya karena saat itu gue tengah tergila-gila sama yang namanya Smoothie Bowl. Nah, mumpung gue baru gajian dan lagi pingin-pinginnya makan sesuatu yang ada rotinya, pergilah gue ke Shelter dianterin Bapak.
Masih jam sembilan pagi ketika gue sampai, tapi tempatnya sudah ramai pengunjung, baik penduduk lokal maupun tamu dari negara lain. Gue langsung menempati salah satu tempat duduk yang menghadap keluar (gimana ya jelasinnya, bayangin kursi dan meja bar tapi nggak ada tembok untuk ditatap, melainkan langsung pemandangan luar. Nah, iya begitu!) dan memilah-milah buku menu. Gue sangat menikmati waktu me-time gue saat itu. Sampai lupa kapan terakhir gue bisa merasa tenang dengan pergi sendirian ke suatu tempat. "Mbak, saya mau Eggs Benedict extra Smoked Bacon, ya," ucap gue ke salah satu staff Shelter.
Eggs Benedict ala Shelter ini dipresentasikan dengan cukup sederhana dan nggak neko-neko: dua buah english muffin yang dihias dengan danish ham dan telur rebus diatasnya, dilumuri saus hollandaise yang mengkilat dan ditaburi daun peterseli; dan tetap cantik! Di sisi piring ada dua lembar smoked bacon yang tadi gue pesan, dan ukurannya lumayan tebal dan panjang. Which is good!
Di mana-mana Eggs Benedict itu, pada intinya, adalah roti pakai telur rebus. Tapi, yang membuat Eggs Benedict Eggs Benedict adalah saud hollandaise-nya. Saus ini terbuat dari kuning telur dan air buah lemon yang diaduk sampai agak matang diatas panci kukus. Ngaduknya harus pas, nggak boleh terlalu kencang, nggak boleh terlalu pelan. Kalau salah ngaduk, sausnya bisa pecah, atau bisa juga terlalu encer, dan nggak akan kental dan cantik seperti foto di atas dan gif di bawah. Pernah sekali gue bikin Eggs Benedict di rumah dengan bahan seadanya, dan hasilnya ciamik.
Eggs Benedict dari Shelter tidak mengecewakan, cukup mengenyangkan, dan rasa saus hollandaisenya pun nggak jelek. Pilihan tepat adalah untuk menambahkan beberapa potong smoked bacon ke dalam sajian makanan gue, karena rasa gurih dari daging babi itu membuat keseluruhan sarapan gue menjadi lebih nendang.
Shelter Cafe Bali
Jl. Drupadi No. 2B
Seminyak, Bali
Jl. Drupadi No. 2B
Seminyak, Bali
Opening Hours:
MON - SUN: 8AM - 6PM
Contact:
+62 361 904 118
+62 813 3770 6471
No comments:
Post a Comment