Three more days until graduation day, woohoo! Gue udah siap banget untuk segera keluar dari tempat ini. Tiga tahun dan delapan bulan lamanya gue ditempa dari segala arah dan, akhirnya, hari kelulusan ada di depan mata. Sebentar lagi gue bisa bebas; bebas dari segala apel malam, bebas dari kewajiban untuk berambut bondol, bebas dari perintah untuk berdiri rapi dalam barisan, bebas dari segalanya! Goodbye, rules. Hello, unemployment!
Kemarin malam, kami bertiga mengadakan syukuran kecil-kecilan di barak bareng junior tingkat satu, perwakilan junior tingkat tiga, dan adik-adik asuh penerbang. Acaranya singkat banget karena kami nggak dapet izin dari pembina untuk acara syukuran ini sendiri dan terbatas waktu apel malam, tapi untungnya semua berjalan dengan lancar dan meriah. Meriah banget malah. Saking meriahnya, gue dan Anggita sampai dipanggil sama salah satu pembina taruni ke Kantor Taruna Jaga dan seru-seruan juga bareng pembinanya.
Nah, untuk acaranya sendiri kayak apa, kalian bisa tonton vlog yang akan gue lampirkan di bawah, karena gue mau memfokuskan postingan ini untuk Tumpeng yang menjadi santapan utama dalam acara syukuran gue kemarin.
Yak, Tumpeng! Tumpeng paling cantik dan teralig yang pernah gue pesan, karena baru sekali ini gue memesan Tumpeng dan bukan buat sendiri bareng Ibu gue. Tumpengnya gue pesan di Bude gue karena, kebetulan, Bude gue buka usaha katering dan masakannya luar biasa enak.
Presentasi Tumpengnya cantik banget, nggak sekedar hanya dibentuk kerucut, tapi disusun rapi seperti menara. Lauknya melimpah dan sedap banget di mata, hiasan bentuk bunga yang terbuat dari cabai, tomat, dan timunnya pun cantik, nggak lupa juga kombinasi menarik dari daun seledri dan tomat cherry.
Tumpengnya bisa dibilang Tumpeng modern karena selain ada lauk-lauk traditional, macem tempe manis orek, potongan telur dadar, perkedel, dan sambal goreng hati, ada juga lauk-lauk kekinian, seperti Chicken Drumstick dan Chicken Fillet.
Nasi Kuningnya sendiripun enak, teksturnya nggak terlalu keras dan nggak terlalu lengket, cocok disantap dengan masing-masing lauk yang ada. Lauk yang paling gue suka adalah orek tempe manis dan Chicken Fillet, yang sesekali gue comot dari Tumpengnya langsung dan gue cemilin tanpa nasi. Ambar paling doyan sama orek tempe manisnya, sama kayak gue, sedangkan Anggita paling suka sama sambal goreng ati.
Meskipun singkat, rusuh, dan meriah, acaranya sukses berat. Tadinya gue takut Tumpengnya nggak cukup untuk 60 taruni kelaparan, tapi ternyata cukup dan bahkan ada sisa nasi kuning yang bisa gue jadiin sarapan dan makan siang untuk hari besoknya. Pesanan Nasi Ayam Bakar dari Restoran 72, restoran langganan taruna taruni STPI yang letaknya hanya sejauh panggilan telfon, pun habis kami santap. A good time and good food well spent.
No comments:
Post a Comment