Friday, October 9, 2015

Abon Gulung Hawai Bakery

Beberapa minggu yang lalu, gue dioleh-olehin sekotak Abon Gulung khas Hawai Bakery dari Oom gue yang baru pulang terbang dari Manokwari, Papua. Bahagianya bukan main saat gue disodorin paperbag bernuansa merah bergambar setumpuk jajanan khas Papua tersebut. Memang sih, pada intinya Abon Gulung nggak lebih dari sejumput abon yang digulung pakai roti. Tapi, entah kenapa, gue kayaknya doyan banget sama cemilan yang satu ini. And by "doyan banget", I meant ya doyan banget mungkin gue bisa ngegayem tiga gulung dalam sekali makan. Sisanya, gue eman-eman sampai mepet tanggal kadaluarsa.



Abon Gulung Hawai Bakery yang dibawain Oom gue ini adalah abon gulung rasa original, yang berarti nggak ada tambahan topping apapun selain abon. No chocolate, no chesse, no nothing. Just how I like it. Bukan berarti gue nggak suka dengan kombinasi rasa abon dan keju, atau abon tuna ya, hanya saja gue lebih suka dengan keoriginalitas Abon Gulung apa adanya.


Roti abon ini memiliki ukuran yang tergolong panjang, kira-kira sepanjang telapak tangan, dan tebal yang menurut gue manusiawi. Seperti biasa, gulungan roti ini diisi dengan abon sapi manis yang lumayan banyak, sampai-sampai abonnya keluar dari gulungannya. Tekstur rotinya pun lumayan kaku dan keras jika dibandingkan dengan roti-roti unyu buatan Bread Talk, Bread Life, dan toko roti lainnya, namun tetap nikmat. Ada titik dimana saat gue tengah menggigit dan mengunyah cemilan Timur ini, gue merasakan temstur rotinya yang agak flaky dan mirip pastry, dan itu enak. Banget. Parah.


Biasanya, sekotak Abon Gulung ini hanya bertahan tiga hari dari tanggal produksi, jadi memang harus cepat-cepat dimakan. Mau dieman-eman sebagaimanapun, pasti roti abon asal Papua ini akan cepat ludesnya. Sedih, sih, soalnya gue adalah tipikal orang yang kalau lagi keranjingan sesuatu akan terus stuffing myself with whatever that is sampai gue bosen dan muak. Untungnya, ada yang namanya kulkas, jadi gue bisa menyimpan Abon Gulung itu sebulan lamanya, atau mungkin lebih, suka-suka gue. 

Yang disayangkan itu adalah fakta bahwa tekstur roti abon tersebut akan berubah kalau disimpan di kulkas. Roti yang pada awalnya udah kaku dan keras, bakalan jadi jauh lebih keras setelah didinginkan. Bayangin aja cireng kenyal yang dianginin semaleman, pasti bakal jadi sekeras bata kan besoknya? The same goes with this one.

Tapi, all in all, Abon Gulung itu enak. Banget. Parah. Dan kalian harus nyoba, setidaknya sekali seumur hidup. Mungkin gue terlalu berlebihan, but I just can't help it. Memang enak banget, parah.


No comments:

Post a Comment