Tuesday, February 21, 2017

Kue Rangi

Udah jarang banget gue ketemu sama yang namanya Kue Rangi. Sekalinya ketemu pun itu nggak sengaja, di daerah Galaxy, selagi gue nyetir sehabis bikin pas foto. Waktu itu lagi gerimis dan mata gue nggak sengaja nangkep sosok kakek-kakek bawa gerobak warna biru bertuliskan "Kue Rangi". Spontan gue buka jendela dan berteriak ke si Kakek, "Kek, minggir, Kek! Mau beli!". Persetan segala klakson mobil dan motor di belakang gue.


Untuk kalian yang nggak kenal dengan Kue Rangi, ini adalah salah satu jajanan khas Betawi yang terbuat dari campuran kelapa parut dan tepung sagu. Bentuknya setengah lingkaran dan berwarna putih, kadang suka disalah sangkakan sebagai Kue Pancong, atau Kue Bandros, yang tampilan luarnya mirip. Dengan bahan dasar dan asal muasal yang sama, kedua kue memiliki keenakannya masing-masing. Gue, secara personal, lebih doyan Kue Rangi ketimbang Kue Pancong.



Parutan kelapa yang menjadi bahan dasar Kue Rangi ini ditaburkan diatas panggangan dan dibakar sampai kering dan menyatu, kemudian diolesi dengan saus manis berbahan dasar gula merah dan sagu. Sejujurnya, awal mula gue ketemu Kue Rangi, gue agak nggak nafsu dengan saus gula merah yang kental karena teksturnya yang kalau dilihat sekilas agak menyerupai ingus, atau dahak (maafin gue yang apa adanya, ya. Semoga kalian yang baca nggak ikutan jijik). Tapi, ternyata setelah dicoba, nagih nggak ketolongan.




"Udah jarang ya, Kek, sekarang yang jual Kue Rangi," tanya gue ke Kakek. Selain basa-basi, gue juga perlu banget tahu bahwa Kue Rangi belum punah dari peradaban kota Bekasi. Serius, susah banget nyarinya, ini aja nggak sengaja ketemu.


"Saya mah jualan terus, Neng, di sekitaran Galaxy," balas si Kakek. "Biasa keliling siang-siang, ke komplek-komplek," lanjutnya, "kadang juga suka mangkal di sebelah patung kuda dua." Bener aja, tadi pas gue lewatin patung kuda dua, sepulang dari beli printer sama Bapak, ada si Kakek lagi mangkal. Harusnya gue mampir buat beli, tapi berhubung lagi diet karbohidrat, gue urungkan niat gue. (Benar, kan, ya, sagu itu karbohidrat?)



Gurih dan renyahnya kelapa parut dan tepung sagu yang dibakar bercampur dengan manisnya saus gula merah kental, itulah yang bikin gue doyan banget dengan Kue Rangi. Satu porsinya nggak lebih dari Rp3.000,00 dan gue rasa it's one hell of great deal! 

No comments:

Post a Comment